Mushola Ponpes Al Khoziny Ambruk
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Capai 16 Orang, Tim SAR Masih Cari 47 Santri di Reruntuhan
Korban tewas mushala Ponpes Al Khoziny ambruk capai 16 orang, Tim SAR masih cari 47 santri di reruntuhan.
Hingga saat ini, dari 16 korban meninggal dunia, baru lima jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh tim DVI.
Baca juga: Tragedi Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny, 54 Korban Masih Dicari, Kesaksian Korban Selamat
Disaster Victim Identification (DVI) adalah proses sistematis dan ilmiah yang digunakan untuk mengenali korban jiwa dalam situasi bencana massal, seperti gempa bumi, kecelakaan pesawat, kebakaran besar, atau bangunan runtuh.
Tujuan utamanya adalah memastikan identitas korban secara akurat agar dapat disampaikan kepada keluarga dan diproses sesuai hukum serta etika kemanusiaan.
Proses identifikasi masih terus dilakukan dengan dukungan data DNA dari keluarga korban.
Kronologi Kejadian
Musibah ini terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, bertepatan dengan waktu shalat Asar.
Menurut kesaksian warga sekitar, terdengar suara keras menyerupai gempa sebelum diketahui bahwa bangunan mushala tiga lantai di bagian tengah pondok telah ambruk.
“Kemarin ada izin untuk pengecoran bagian atas. Sepertinya bangunan ini tiga lantai. Setahu saya ini mushala,” ungkap Munir, Ketua RT 7/RW 3 Desa Buduran, Sidoarjo, saat ditemui di lokasi.
Petugas kepolisian dan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Beberapa korban telah berhasil dievakuasi menggunakan ambulans, namun sebagian lainnya masih terjebak di bawah puing bangunan.

Keluarga Korban Tunggu Proses Evakuasi
Ratusan keluarga korban ambruknya musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, terus menunggu proses evakuasi yang sedang berjalan, Sabtu (4/10/2025).
Sejak hari pertama, mereka tinggal di sekitaran pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo, itu.
Sebagian besar keluarga korban menempati Kampus Al Khoziny yang juga merupakan Posko Basarnas.
Sebagian lain menginap di mushala dan rumah-rumah warga sekitar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.