Program Makan Bergizi Gratis

Usulan MBG Diganti Bantuan Uang Tunai ke Orang Tua Ditolak, Kepala BGN: Program Akan Sulit Diawasi

Usulan MBG diganti bantuan uang tunai ke orang tua ditolak, Kepala BGN jelaskan alasannya.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PROGRAM MBG - Siswa bersiap menikmati MBG di Sekolah SMP Negeri 4 Bontang Barat, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (14/7/2025). Usulan MBG diganti bantuan uang tunai ke orang tua ditolak, Kepala BGN jelaskan alasannya. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN)  

Meski begitu, ia menilai pengelolaan makanan MBG sudah membaik, seperti penggunaan mayonaise dalam kemasan saset agar lebih tahan lama.

“Sekarang udah mulai pakai sasetan. Dulu dicampur langsung, cepat basi,” ujarnya.

Usulan MBG diganti uang tunai pun datang dari Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Jawa Barat.

Mereka mendesak pemerintah memberikan uang kepada orang tua daripada disediakan makanan di sekolah dalam Program MBG.

Baca juga: 5 Fakta Menu MBG Basi di Bontang, Kejadian sudah Dua Kali, Dapur SPPG Dievaluasi

Hal tersebut menyikapi peristiwa keracunan massal di sejumlah daerah, termasuk di Jawa Barat.

Ketua Fortusis Jabar, Dwi Subawanto, mengatakan Program MBG pada prinsipnya bagus untuk diterapkan di negara yang kemiskinannya tinggi.

Namun, harus benar tim ahli gizi yang memasaknya, semisal sewaktu uji coba yang dilakukan TNI saat itu dan berhasil.

Tapi, ketika diserahkan ke masyarakat, akhirnya justru yang ada euforia.

Lebih lanjut, nuansa proyeknya lebih dominan dan berpikirnya mencari keuntungan melalui spek-spek yang ditentukan dalam hal jenis makanannya.

"Setiap daerah tentu berbeda-beda, jangan disamaratakan. Misal biasanya di daerah itu memakai beras apa, sehingga saat dimasak pagi hari sampai siangnya itu nasinya tak berubah rasa atau basi. Jadi, jika ada gagasan diganti saja dengan uang itu lebih bagus, kami mendukung," kata Dwi saat dihubungi, Selasa (23/9/2025) dikutip dari Tribunjabar.id.

Ketika orang tua menerima uangnya, kata Dwi, mereka akan dapat menentukan speknya sesuai kesukaan anaknya, termasuk pemilihan pengolahan dagingnya, seperti direbus, digoreng, atau lainnya tergantung selera. 

"Intinya, kami lebih senang orang tua diberikan uangnya. Artinya, yang masak itu orangtuanya sendiri. Sebab, orang tua tahu selera lidah anaknya. Orangtua bisa masak pagi hari, dan si anak pukul 07.00 WIB sudah di sekolah, tapi orangtua belum selesai masak, maka nanti makanan itu bisa diantarkan sewaktu jam istirahat," ucap dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kepala BGN Tolak Usulan Program MBG Diganti Bantuan Uang Tunai ke Orang Tua, Ini Alasannya

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved