Program Makan Bergizi Gratis

Kemenkes Instruksikan Pengawasan Ketat MBG, DKK Balikpapan: Tidak Mungkin Turun Setiap Hari

Instruksi pengawasan harian program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat dinilai memberatkan daerah, termasuk Dinas Kesehatan Balikpapan

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
PENGAWASAN MBG - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan instruksi kepada kepala daerah beberapa waktu lalu. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan akan membuat instruksi kepada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kota Minyak. (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan instruksi baru kepada seluruh kepala daerah terkait pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Kebijakan ini muncul sebagai respons atas beberapa kasus keracunan siswa yang diduga berasal dari konsumsi makanan MBG di sejumlah daerah di Indonesia.

Dalam instruksi tersebut, Dinas Kesehatan kabupaten dan kota diimbau untuk melakukan pengawasan ketat setiap hari terhadap pelaksanaan program MBG di sekolah-sekolah.

Namun, sejumlah pemerintah daerah menilai instruksi ini sulit diterapkan secara menyeluruh karena keterbatasan sumber daya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, mengakui bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti instruksi pusat dengan mengeluarkan arahan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Balikpapan.

Baca juga: Polsek Balikpapan Timur Kawal Makan Bergizi Gratis, Awasi Dapur SPPG

“Karena tidak mungkin Dinas Kesehatan secara langsung untuk turun setiap hari,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025).

Terlebih, kata Alwiati, permintaan pengawasan ini harus dilakukan setiap hari sepanjang pelaksanaan MBG berjalan.

Itu cukup memberatkan pemerintah daerah, mengingat produksi di dapur MBG mulai berjalan sejak dini hari atau waktu Subuh.

Sementara DKK Balikpapan memiliki tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Belum lagi persoalan sumber daya manusia (SDM) yang juga terbatas.

“Kami mendengar instruksi pada saat zoom meeting pada hari Senin 29 September, Dinas Kesehatan melalui puskesmas harus melakukan setiap hari pengawasan,” kata Alwiati.

Baca juga: Kabar Baik, Guru Penanggung Jawab Makan Bergizi Gratis dapat Insentif

Alwi menambahkan, DKK Balikpapan juga harus mengejar target untuk menyelesaikan program sesuai tupoksi. Sedangkan permintaan item yang diperiksa juga tidak sedikit.

Permintaan ini mencakup pemeriksaan kadaluarsa pangan, cara penyimpanan, cara pengolahan, proses packing, label tanggal, label jam, hingga proses distribusi.

“Atau mungkin cuma melakukan sampling saja pada saat di sekolah. Ini lumayan menambah pekerjaan teman-teman di puskesmas. Di mana itu semua dilakukan mulai dini hari sampai pagi setiap hari,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved