Berita Viral

Wabup Garut Putri Karlina Viral Debat dengan Warga, Berawal dari Celetukan

Peristiwa ini terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Darurrohman, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (6/10/2025).

Tim Media Bupati via Instagram/waklibupatigarut
WABUP GARUT - Wakil Bupati Garut periode 2025-2030, Luthfianisa Putri Karlina. Viral video Putri Karlina debat dengan warga, ini kronologinya (Tim Media Bupati via Instagram/waklibupatigarut) 

TRIBUNKALTIM.CO - Video perdebatan antara Wakil Bupati (Wabup) Garut, Luthfianisa Putri Karlina, dengan seorang warga bernama Eddy Suherman, viral di berbagai media sosial.

Peristiwa ini terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Darurrohman, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (6/10/2025).

Momen tersebut sontak menarik perhatian publik karena menampilkan dialog panas antara pejabat daerah dengan warga yang mempertanyakan janji kampanye.

Awal Mula Kejadian

WABUP GARUT DEBAT - Momen perdebatan antara Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan seorang warga saat menghadiri acara di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). Berikut kronologinya.
WABUP GARUT DEBAT - Momen perdebatan antara Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan seorang warga saat menghadiri acara di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). Berikut kronologinya. (dok Usep Deni Bolan via TribunJabar)

Kegiatan itu sebenarnya merupakan agenda resmi sosialisasi program Pembangunan Infrastruktur Hijau Berbasis Masyarakat, yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Dony Maryadi Oekon.

Baca juga: Hari Paling Bahagianya dengan Maula Akbar Jadi Tragedi, Putri Karlina: Takdir Tak Selamanya Baik

Wabup Garut, Putri Karlina, hadir untuk memberikan sambutan dan penjelasan mengenai berbagai program pemerintah daerah.

Namun, suasana yang awalnya berjalan santai dan penuh canda berubah tegang ketika Eddy Suherman, warga Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, melontarkan celetukan soal pembagian bantuan sebesar Rp2 juta per kepala keluarga (KK).

“Padahal sebenarnya itu hanya celetukan, bukan ungkapan serius, lebih ke candaan saja,” ujar Eddy saat diwawancarai Tribun Jabar, Rabu (8/10/2025) malam.

Celetukan tersebut rupanya dianggap serius oleh peserta lain, hingga akhirnya menjadi bahan pembicaraan di tengah acara.

Setelah itu, Putri Karlina naik ke podium dan mulai menjelaskan program pemerintah, termasuk mengenai progres janji kampanye.

Ia menyebut bahwa janji tersebut bukan dilupakan, melainkan sedang disusun ulang untuk menyesuaikan prioritas pembangunan.

“Janji kampanye itu bukan dilupakan, tapi diramu, diracik supaya apa yang menjadi tanggung jawab kami yang utama ini terlaksana terlebih dahulu,” ujar Putri dalam sambutannya, seperti dikutip dari akun Instagram resmi @wakilbupatigarut.

Perdebatan Semakin Panas

Selepas acara, Eddy mengaku berkesempatan bertemu langsung dengan Putri Karlina.

Dalam pertemuan itu, ia menanyakan langsung mengenai realisasi janji politik bantuan Rp2 juta per KK.

“Saya bertanya, sudah sejauh mana progresnya. Beliau menjawab, ‘Itu lagi didata.’ Saya balas, ‘Data seperti apa? KK mah tinggal ke Disdukcapil, banyak kok data KK,’” tutur Eddy.

Menurut Eddy, Putri kemudian menjelaskan bahwa bantuan tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin ekstrem.

Ia menilai penjelasan itu tidak sesuai dengan janji kampanye yang tertulis “Rp2 juta per KK”, tanpa keterangan tambahan. Dari situlah perdebatan mulai memanas.

Ketegangan meningkat ketika Putri Karlina hendak meninggalkan lokasi.

Eddy kembali menegaskan permintaan agar pemerintah daerah merealisasikan bantuan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) senilai Rp1 juta hingga Rp50 juta. 

Namun, menurut pengakuan Eddy, Wabup Garut justru membalas dengan nada tinggi sambil menunjuk ke arahnya, sehingga membuat suasana semakin panas.

“Saya sempat bilang ke ajudannya, bahwa saya tidak membahayakan Ibu Putri, saya hanya menyampaikan pendapat sebagai warga biasa,” ucap Eddy.

Eddy menilai bahwa insiden tersebut bukan hal sepele, melainkan mencerminkan sikap seorang pejabat publik dalam merespons aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, ini bukan masalah kecil tapi cermin dari arogansi pejabat,” ujarnya.

Meski demikian, Eddy menyatakan dirinya telah memaafkan kejadian tersebut, apalagi Putri Karlina disebut sudah meminta maaf malam harinya.

“Karena kejadian itu terjadi di muka umum, sebaiknya Bu Putri juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat,” kata Eddy. Ia menambahkan bahwa masyarakat berhak menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa takut disalahpahami.

Eddy juga berharap agar pejabat publik lebih hati-hati dalam menyampaikan janji kampanye. Ia menilai kalimat “Rp2 juta per KK” sebaiknya dijelaskan secara lengkap agar tidak menimbulkan tafsir yang keliru di masyarakat.

“Kalau untuk warga miskin ekstrem, tulis saja begitu sejak awal. Jangan buat narasi yang membingungkan rakyat,” ujarnya.

Ia menutup keterangannya dengan pepatah, “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Kalau pejabat bertingkah seperti itu, masyarakat pun bisa menirunya.”

Video Viral dan Reaksi Publik

Video perdebatan tersebut dengan cepat menyebar di media sosial seperti Instagram, X (Twitter), dan TikTok. Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, terlihat Putri Karlina mengenakan pakaian resmi dinas berwarna cokelat sedang berdialog dengan seorang pria berbaju putih yang diketahui adalah Eddy.

Awalnya, Putri menjelaskan bahwa program bantuan sedang berjalan.

Namun, Eddy menimpali dengan menanyakan apakah semua warga sudah menerimanya. Putri kemudian menjawab, “Bapak itu harus realistis.”

Eddy pun menegaskan bahwa dirinya hanya menyampaikan aspirasi sebagai warga. “Memang tidak boleh saya menyampaikan itu?” balasnya.

Situasi sempat tegang hingga beberapa tamu mencoba menenangkan. Salah satu pengawal Putri terlihat mendekati Eddy untuk meredakan suasana.

Saat hendak meninggalkan lokasi, Eddy masih sempat bersuara lantang, “Realisasikan janji-janji politik.

Suara rakyat suara Tuhan. Kalau janji politik tidak ditepati berarti membohongi Tuhan.”

Klarifikasi dan Permintaan Maaf Putri Karlina

Setelah video tersebut viral, Putri Karlina memberikan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya, @putri.karlina14, pada Selasa (7/10/2025) malam.

Dalam unggahannya, ia menulis bahwa dirinya tidak akan melakukan klarifikasi panjang lebar karena yakin kebenaran akan menemukan jalannya.

“Ada yang lagi rame ya? Enggak akan saya klarifikasi karena kebenaran akan selalu menemukan jalannya. Allah tidak akan salah menilai hamba-Nya,” tulis Putri.

Ia juga menambahkan bahwa orang yang mengenalnya tidak membutuhkan penjelasan, sementara yang sudah benci tidak akan percaya pada apa pun yang ia sampaikan.

“Kalau minta maaf mah udah, pada hari itu juga, ke semuanya. Ke yang bersangkutan, ke masyarakat via kamera teman-teman wartawan, ke Pak Bupati, ke Pak Gubernur, ke mama papa aku, ke suamiku,” lanjutnya.

Dalam unggahan yang sama, Putri menegaskan bahwa keberaniannya bukan karena status keluarga.

Diketahui, Putri merupakan menantu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sekaligus putri sulung dari Kabaharkam Polri Komjen Pol Karyoto.

“Berani itu karena BENAR! Bukan karena mantunya Pak Dedi Mulyadi atau karena anaknya Pak Karyoto. Berani juga karena saya urang Garut, berfilosofikan Domba Garut. Si tangkas pemberani dengan semangat juang tinggi, petarung yang pantang menyerah,” tulisnya.

Sikap Setelah Kejadian

Dalam kesempatan terpisah, Putri juga menyampaikan permintaan maaf langsung kepada wartawan di lokasi acara.

 Ia mengakui bahwa cara komunikasinya saat itu mungkin terkesan berlebihan.

“Saya mau minta maaf kalau cara komunikasi saya agak berlebihan. Tetapi saya memohon untuk setiap masyarakat ketika ingin mengutarakan aspirasi, tolong sudah disertai apa yang mereka ketahui,” ujarnya kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Putri juga berharap masyarakat memahami bahwa setiap program pemerintah membutuhkan proses dan data valid agar tepat sasaran.

“Kalau tidak tahu, jangan langsung menuduh. Kami pun setiap masalah bisa kami urai satu-satu. Kalau tadi, saya merasa perlu memberikan penjelasan kepada Bapak itu, dan begitu responnya. Saya memohon maaf dengan segala kerendahan hati,” ucapnya.

Profil Putri Karlina

Putri Karlina lahir di Garut pada 14 Maret 1993.

Sebelum terjun ke politik, Putri Karlina, merupakan pengusaha kuliner asal Garut.

Putri pernah menjadi pengurus Persatuan Mahasiswa Garut di UGM, KAGAMA UGM, serta Persatuan Dokter Gigi Kabupaten Garut, serta berbagai akativitas sosial lainnya.

Ia terlibat dalam berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan.

Putri Karlina adalah putri dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto. Kehidupan pribadinya yang kerap menarik perhatian ini kini semakin menjadi sorotan, terutama setelah momen lamaran istimewa di Stadion GBLA tersebut.

Luthfianisa Putri Karlina juga memiliki latar belakang pendidikan sebagai dokter gigi.

Sedangkan dari keluarga Luthfianisa Putri Karlina juga tidak memiliki latar belakang politisi.

Kalimat yang mewakilinya maju ke dunia politik adalah Garut butuh anak muda, saat ditanya pertama alasannya maju menjadi calon wakil bupati.

Ia bercita-cita membawa gagasan anak muda kepada setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Baginya Gen Z di Kabupaten Garut sudah sangat kreatif serta ikut serta memajukan Kabupaten Garut dari sisi kreativitas mereka masing-masing.

"Pertama kami ingin dalam setiap kebijakan itu berkolaborasi dengan anak-anak muda, kan banyak juga anak muda yang sudah jadi ahli di suatu bidang atau komunitas, memberikan ruang-ruang kreatif atau misalnya fasilitas-fasilitas penunjang kreativitas," ujar Putri ditemui di Garut.

Putri mengatakan ekonomi kreatif anak muda saat ini sudah sangat berdampingan dan memakai teknologi digital dalam keseharian mereka.

Banyak pelaku UMKM dan wisata di Kabupaten Garut yang di dalamnya adalah mereka Gen Z dengan segala kreativitasnya.

Secara langsung mereka sudah membuat orang luar Kabupaten Garut untuk datang ke Garut yang sudah menjadi satu wilayah yang terkenal dengan kawasan wisata serta kulinernya.

"Apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah seterusnya adalah bagaimana membuat orang mau datang ke Garut lebih banyak lagi, bagaimana orang mau lebih lama tinggal di Garut," katanya.

Putri Karlina juga menyebut bahwa hal penting lainnya adalah membuat branding dan marketing yang baik pada sisi kuliner, UMKM, dan wisata.  

Biodata

Nama lengkap: drg. Hj. Luthfianisa Putri Karlina, MBA

Tempat, tanggal lahir: Garut, 14 Maret 1993

Riwayat Pendidikan:

SDN Regol 1

SMPN 1 Garut

SMAN 1 Garut  (2007-2010)

S1 Fakultas Kedokteran Gigi UNIVERSITAS GAJAH MADA (2010-2014)

MBA di SBM Institut Pendidikan Bandung

Daftar prestasi dan penghargaan:

1. Mitra Kolaborator Program UMKM Naik Kelas (2022 dan 2023) dari Bupati Garut!;

2. Tim Penyusun Borang Seleksi Kota Kreatif (2023) dari Pemkab Garut;

3. Presenter Tim Kota Kreatif (2024) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Harta Kekayaan

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 6.163.560.000

 1. Tanah dan Bangunan Seluas 262 m2/220 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 2.463.560.000

2. Tanah Seluas 107 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

3. Tanah Seluas 3118 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

4. Tanah Seluas 780 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

5. Tanah Seluas 345 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 55.000.000

6. Tanah Seluas 200 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

7. Tanah Seluas 231 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 45.000.000

8. Tanah Seluas 775 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

9. Tanah Seluas 537 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

10. Tanah Seluas 765 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

11. Tanah Seluas 495 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 225.000.000

12. Tanah Seluas 467 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

13. Tanah Seluas 490 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 225.000.000

14. Tanah Seluas 124 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000

15. Tanah Seluas 119 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000

16. Tanah Seluas 142 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

17. Tanah dan Bangunan Seluas 2007 m2/300 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 50.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. ----

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 48.429.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 274.035.293

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 6.486.024.293

III. HUTANG Rp. ----

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Profil Putri Karlina Wabup Garut Dinikahi Brondong Maula Akbar, Dedi Mulyadi - Kapolda Metro Besanan

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Wabup Garut Putri Karlina Debat dengan Warga, Eddy Harap Pejabat Tak Ucap Janji dengan Narasi Keliru

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tagih Janji Kampanye, Wabup Garut Putri Karlina Malah Ajak Debat"

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Awal Mula Perdebatan Wabup Garut Putri Karlina dengan Warga Penagih Janji Kampanye

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved