Berita Nasional Terkini

6 Fakta Bahlil Maafkan Pembuat Meme Dirinya, Ketua Umum Golkar: Saya Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil

AMPG lapor polisi karena meme Bahlil Lahadalia, Ketum Golkar santai menanggapi dan minta kasus diselesaikan damai.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY
MEME BAHLIL - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025). Beredar video Menteri Bahlil naik jet pribadi saat mudik Lebaran. Sekjen HIPMI beri pembelaan dengan menyebut tidak ada kaitan dengan APBN. 
Ringkasan Berita:
  • AMPG melaporkan beberapa akun medsos karena dianggap menghina Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, lewat meme yang menyerang pribadinya.
  • Bahlil menanggapi santai, menyatakan telah terbiasa dihina sejak kecil, dan mengingat sebagian meme mengarah pada fisik dan ras, bukan kebijakan, ia memilih memaafkan dan minta AMPG cabut laporan agar kasus tak diperpanjang.
  • Wakil Ketua Golkar, Idrus Marham, menegaskan laporan bukan perintah Bahlil, tapi bagian dari dialektika demokratis AMPG dan AMPI.

TRIBUNKALTIM.CO - Partai Golkar melalui sayap organisasinya, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya karena mengunggah meme yang dianggap menyerang Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Adapun dalam konteks modern, meme merujuk pada gambar, video, teks, atau konsep yang menyebar cepat di internet dan sering dimodifikasi untuk menyampaikan humor, kritik sosial, atau pesan tertentu.

Laporan ini menyoroti dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Bahlil Lahadalia.

AMPG menilai meme yang beredar di media sosial merendahkan martabat Bahlil.

Wakil Ketua Umum AMPG, Sedek Bahta, menjelaskan, laporan ini diajukan karena beberapa akun secara terstruktur dan masif menyerang pribadi, marwah, dan martabat Ketua Umum Partai Golkar.

Baca juga: Bahlil Tanggapi Kritik Netizen, Kinerja Menteri Dinilai Presiden, Bukan Media Sosial

"Kami melaporkan beberapa akun media sosial yang secara terstruktur dan masif belakangan ini menyerang pribadi, marwah, dan martabat Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia," ujar Sedek di Polda Metro Jaya, Senin (20/10/2025).

Sedek membawa sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar konten yang menyerang Bahlil.

Para pemilik akun tersebut disangkakan melanggar Pasal 27 dan 28 UU ITE, serta Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan penghinaan.

Sedek membawa sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar konten yang menyerang Bahlil.

Pihaknya juga telah memberikan somasi sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum, meski beberapa akun belum menarik unggahannya.

"Sebelum kami melakukan laporan ini, terhadap konten-konten itu kami sudah melakukan somasi, beberapa akun yang kooperatif dan sudah men-take down unggahannya," katanya.

Namun, masih ada beberapa akun yang belum menarik gambar meme tersebut.

Menurutnya, ada lima hingga tujuh akun yang dilaporkan dalam tahap awal ini.

Jumlah itu masih bisa bertambah, sebab AMPG masih menelusuri akun-akun lain yang turut menyebarkan konten serupa.

"Ada yang menulis 'wudhu pakai bensin', ada yang melempar jumrah dengan batu bara, ada juga yang membenarkan penyerangan secara fisik terhadap beliau," jelas Sedek.

Sementara itu, mengenai meme tentang dirinya, Bahlil Lahadalia telah memberikan tanggapannya.

Lantas, apa saja respons Bahlil? simak ulasannya seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul 5 Respons Bahlil soal Meme Dirinya: Terbiasa Dihina sejak Kecil hingga Maafkan Pembuat Meme:

1. Terbiasa Dihina sejak Kecil 

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi santai maraknya meme dan ejekan yang menyinggung dirinya di media sosial.

Bahlil mengaku sudah terbiasa menerima hinaan sejak kecil.

“Saya jujur mengatakan begini ya, kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil."

"Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung. Ibu saya kan memang hanya buruh cuci di rumah orang. Ayah saya buruh bangunan."

"Jadi hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil. Jadi menurut saya itu enggak apa-apalah,” ungkap Bahlil Lahadalia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

2. Mengarah ke Rasis

Bahlil menyebut, kritik seharusnya diarahkan pada kebijakan, bukan pada fisik, ras, atau latar belakang pribadi seseorang.

Sehingga, ia menilai sebagian meme tentang dirinya yang beredar di media sosial sudah cenderung rasis.

Misalnya, meme hinaan terhadap tubuhnya yang kecil dan warna kulit badannya yang hitam.

Menurut Bahlil, hinaan terhadap pribadinya dan pelecehan berbasis ras tidak mencerminkan nilai-nilai kebangsaan.

“Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu enggak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasis, itu menurut saya enggak bagus lah,” jelasnya.

Menteri ESDM itu juga menyindir perilaku publik yang menilai seseorang dari penampilan fisiknya.

Baginya, orang yang berpenampilan menarik belum tentu memiliki kecerdasan pikiran. 

“Belum tentu orang ganteng itu cerdas pikirannya. Belum tentu orang yang tidak sempurna tubuhnya itu jelek pikirannya,” tambah Bahlil. 

Baca juga: Bahlil Bekukan 190 Izin Tambang, hanya 4 yang Lolos Sanksi Reklamasi

3. Kemuliaan Tak Ditentukan oleh Rupa 

Bahlil mengatakan, ukuran kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh rupa.

Akan tetapi, kata dia, kemuliaan hanya bisa diukur oleh moral dan tindakan yang baik.

“Yang bisa membedakan kemuliaan orang, manusia di muka bumi, hanyalah dia dengan Tuhan."

"Kita enggak boleh menilai, melebihi batas kemampuan kita. Biarlah Allah yang akan melakukan itu semua,” paparnya.

4. Maafkan Pembuat Meme 

Bahlil menegaskan, dirinya telah memaafkan pihak-pihak yang membuat meme.

Apalagi, saat ini sudah ada permintaan maaf dari sejumlah pelaku yang turut menyebarkan meme tersebut.

“Saya nanti kasih tau sama Sekjen. Sekjen kemarin sudah, tadi pagi saya panggil ya. Sekjen coba panggil itu adik-adik kita,” kata Bahlil.

“Ya pastilah mereka juga kan manusia ya. Jadi ya itu, pasti ada rasa spontanitas ya. Kemanusiaan aja sebenarnya. Tapi nanti saya akan minta, udah stop."

"Apalagi kalau sudah ada yang minta maaf kan. Allah saja mau memaafkan umatnya ketika dia sudah minta maaf. Apalagi kita manusia," paparnya.

5. Minta AMPG Cabut Laporan 

Bahlil Lahadalia juga meminta sayap partainya, AMPG, mencabut laporan ke polisi terkait kasus meme yang menyerang dirinya di media sosial.

Bahlil menilai tidak sepatutnya polemik di dunia maya diperpanjang.

Dengan demikian, ia meminta AMPG untuk menyelesaikan kasus tersebut secara damai.

“Enggak boleh juga kita melebihi kodrat ilahi kita. Jadi insyaAllah saya akan memanggil adik-adik saya itu. Sayap organisasi untuk, udah. Kalau yang sudah minta maaf, udah maafkan. Jangan kita memperpanjang lagi,” tegasnya.

Meski begitu, Bahlil juga menekankan pentingnya memberi teladan bagi publik dengan mengedepankan etika dan kebijaksanaan dalam bermedia sosial.

“Tapi jangan lagi. Ya kita memberikan didikan yang baiklah untuk rakyat bangsa negara,” imbuhnya.

Baca juga: Usai Dipanggil Prabowo, Bahlil Sebut Kilang Pertamina di Kaltim Akan Segera Diresmikan

6. Bukan Perintah Bahlil 

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan Bahlil Lahadalia tak pernah memerintahkan kader untuk melaporkan akun media sosial yang diduga menghinanya.

Laporan tersebut dilayangkan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG).

"Tidak ada kebijakan DPP Partai Golkar harus melaporkan dan apalagi perintah Ketum DPP Golkar Bung Bahlil Lahadalia, tidak ada perintah sama sekali," ujar Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

"Saya ingin mempertegas bahwa ini bukan kebijakan Partai Golkar. Saya konfirmasi, ini tidak ada," tegasnya.

Idrus mengaku sudah berkomunikasi ke kader AMPI dan AMPG terkait langkah mereka.

Menurutnya, kader AMPI dan AMPG membuat aduan sebagai bagian dari dialektika demokratisasi.

"Oleh karena itu saya menilai apa yang dilakukan adik-adik itu ialah proses dialektika demokratisasi di Republik ini. Bukan antidemokrasi dan bukan menghambat demokrasi," tegas Idrus.

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved