Rekam Jejak Diny Yuliani, Istri Bupati Purwakarta yang Meninggal Dunia Hari Ini

Karier politiknya menonjol karena ia dikenal sebagai sosok yang vokal membela kepentingan rakyat kecil dan perempuan.

Kiprahnya di legislatif menjadi bekal kuat saat sang suami, Saepul Bahri Binzein, dilantik menjadi Bupati Purwakarta.

Diny kemudian dipercaya menjadi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Purwakarta—organisasi yang berperan penting dalam pembangunan keluarga, peningkatan kesejahteraan perempuan, serta penguatan nilai-nilai sosial masyarakat.

Keteladanan dan Wasiat Kebaikan

Dalam kesehariannya, Diny dikenal sederhana dan penuh kasih.

Bagi banyak orang, ia adalah sosok yang mudah didekati dan tidak segan turun langsung ke lapangan untuk mendengar aspirasi warga.

Ia aktif memantau berbagai program PKK, mulai dari pelatihan kewirausahaan ibu rumah tangga hingga kegiatan keagamaan di desa-desa.

Salah satu warisan moral yang ditinggalkannya adalah pesan agar tradisi tadarus (membaca Al-Qur’an bersama) setiap bulan Ramadan yang telah berjalan selama 12 tahun di Purwakarta tetap dilanjutkan.

Wasiat ini mencerminkan betapa besar perhatian almarhumah terhadap nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan masyarakat.

 “Wasiat beliau, tadarus itu harus terus ada,” kata Saepul Bahri Binzein saat diwawancarai di rumah duka.

Bagi Binzein, sang istri adalah pendamping hidup yang tak tergantikan.

“Beliau wanita yang hebat. Wanita yang teruji dalam kepemimpinan kita. Setiap hari, setiap detiknya merupakan pesan tersendiri,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Ia menambahkan, meski dalam kondisi sakit, sang istri tetap menunjukkan ketegaran hingga akhir hayatnya.

Doa dan Belasungkawa dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Kabar duka ini juga menggugah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.