Pendidikan
Viral Petisi Batalkan Pelaksanaan TKA 2025 Gara-Gara Waktu Persiapan Singkat
Gelombang protes tengah menggema di kalangan pelajar SMA dan SMK seluruh Indonesia menjelang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025.
Berdasarkan dokumen resmi Perkaban Nomor 45 Tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen TKA SMA/MA dan SMK/MAK, penetapan aturan dilakukan pada 14 Juli 2025.
Sementara itu, pelaksanaan utama TKA dijadwalkan pada 3–6 November 2025, artinya siswa hanya memiliki 112 hari atau sekitar 3,5 bulan untuk mempersiapkan diri.
Kondisi ini semakin sulit karena Simulasi TKA Online baru dimulai pada 6 Oktober 2025, atau kurang dari satu bulan sebelum pelaksanaan sebenarnya.
“Dari 14 Juli hingga 3 November, para guru dan murid hanya punya waktu sekitar tiga setengah bulan. Itu sangat singkat, apalagi bagi kami kelas 12 yang jadwalnya padat,” tulis Agit dalam petisinya.
Para guru bimbingan belajar (bimbel) pun mengalami kesulitan menyesuaikan materi latihan karena kisi-kisi ujian berubah dan prediksi soal yang mereka buat sejak Juli ternyata tidak sesuai dengan simulasi resmi dari Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik).
Akibatnya, mereka harus menyusun ulang latihan dalam waktu yang semakin sempit.
Cakupan Materi Terlalu Luas, Kurikulum Merdeka Dinilai Tidak Selaras
Salah satu sorotan lain dalam petisi adalah cakupan materi TKA yang dinilai terlalu luas dan tidak proporsional dengan waktu belajar yang tersedia.
Banyak siswa mengaku kesulitan memprediksi jenis soal yang akan muncul, sementara sekolah tidak memberikan dukungan memadai, baik dalam bentuk pendampingan tambahan maupun fasilitas belajar.
Selain itu, pelaksanaan TKA dinilai tidak selaras dengan Kurikulum Merdeka, kurikulum yang kini diterapkan di hampir semua sekolah.
Kurikulum ini memberi kebebasan bagi guru dalam memilih metode dan materi pembelajaran, namun dalam praktiknya, menurut sebagian siswa, ada guru yang justru tidak maksimal mengajar.
“Selama kelas 10 dan 11 kami banyak belajar lewat presentasi teman. Beberapa guru bahkan langsung lanjut ke materi berikutnya tanpa penjelasan mendalam. Sekarang, saat TKA diumumkan, kami baru sadar banyak materi yang belum benar-benar kami kuasai,” keluh Agit.
Sementara itu, ujian praktik di sekolah yang tetap berjalan berlebihan membuat jadwal siswa semakin padat.
“Bagaimana kami bisa fokus belajar TKA kalau setiap minggu masih ada ujian praktik dan tugas proyek?” tulis Agit lagi.
Ia menegaskan bahwa kondisi ini bahkan lebih berat bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang tidak bisa mengikuti bimbel, sehingga persiapan mereka jauh lebih terbatas dibandingkan teman-teman lain.

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250305_siswa-ujian.jpg)
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250828_cara-daftar-tka.jpg) 
												      	 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250527-pembukaan-spbu.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250906_Bupati-Sudewo.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250505_ijazah-Jokowi_Mantan-Menkopolhukam_Mahfud-MD_UGM.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251026_Kalender-November-2025.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250617_Rocky-Gerung-sebut-kubu-jokowi-panik.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.