Berita Nasional Terkini

Asrama Putri Ponpes di Situbondo Ambruk: 1 Santriwati Meninggal, Ini Kronologinya

Atap kamar santri putri di pondok pesantren tersebut ambruk sekitar pukul 00.30 hingga 01.00 WIB, setelah wilayah itu diguyur hujan deras

KOMPAS.com / Ridho Abdullah Akbar
PONPES SITUBONDO AMBRUK - Foto: Polres Situbondo oleh TKP di Bangunan Asrama Putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Jalan Pesanggrahan, Desa Blimbibg, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.(KOMPAS.com / Ridho Abdullah Akbar) 

Ringkasan Berita:
  • Atap asrama putri Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo ambruk dini hari akibat hujan deras dan angin kencang
  • Satu santriwati meninggal dunia dan sebelas lainnya luka-luka, empat di antaranya dirawat intensif
  • Pengasuh pondok, polisi, dan keluarga korban memberikan keterangan terkait kronologi, evakuasi, dan proses penyelidikan penyebab ambruknya bangunan.

TRIBUNKALTIM.CO - Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Rabu (29/10/2025) dini hari.

Atap kamar santri putri di pondok pesantren tersebut ambruk sekitar pukul 00.30 hingga 01.00 WIB, setelah wilayah itu diguyur hujan deras disertai angin kencang.

Akibat insiden tersebut, sebanyak 19 santriwati tertimpa reruntuhan, satu di antaranya meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka.

Korban meninggal dunia diketahui berinisial P (12), warga Dusun Rawan, Desa Besuki, Kecamatan Besuki.

Siswi SMP ini telah dimakamkan oleh pihak keluarga di tempat pemakaman umum desa setempat pada pagi harinya sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Purbaya dan Menteri PU Sudah Setuju Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny, Tinggal Tunggu Cak Imin

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, kejadian itu berlangsung begitu cepat.

"Setelah baru terdengar suara gemuruh asrama santri, yang ambruk itu atapnya dan bangunan tembok masih kokoh dan utuh," ujarnya saat ditemui di rumahnya.

Para santri yang menjadi korban, kata KH Muhammad Hasan, seluruh langsung dievakuasi ke puskemas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis para santrinya dinyatakan sehat.

"Hanya empat orang santri yang dirawat inap, dua orang di RS Besuki dan RS Jatimed,  Dua santri yang dirawat du RD Besuki harus dioperasi karena lukanya cukup parah," jelasya.

Sedangkan dua santrinya di rawat di RS Jatimed itu, lanjutnya, salah seorang santrinya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis.

"Ya ada satu yang meninggal dan kondisinya memang sakit dan baru kembali ke pondok," ucanya.

Proses Evakuasi dan Korban

Para korban luka segera dilarikan ke Puskesmas Besuki, RSUD Besuki, dan RSIA Jatimnet untuk mendapat perawatan medis.

Dari total korban, empat orang santriwati harus menjalani perawatan intensif.

Dua dirawat di RSUD Besuki karena mengalami luka cukup parah hingga perlu operasi, sementara dua lainnya mendapat perawatan di RSIA Jatimnet.

Sayangnya, salah satu dari santri yang sempat dirawat akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved