Berita Nasional Terkini
Fakta Kasus Penculikan Bilqis, Kronologi, hingga Dijual ke Suku Anak Dalam Jambi
Kronologi: Balita Bilqis hilang di Makassar pada 2 November, dibawa ke Jambi dan ditemukan Polisi 9 November
Penulis: Doan Pardede | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Ringkasan Berita:
- Kasus penculikan Bilqis Ramdhani (4) mengguncang publik setelah hilang di Taman Pakui Sayang, Makassar, dan ditemukan sepekan kemudian di Merangin, Jambi
- Tiga pelaku ditangkap, salah satunya mengaku menjual Bilqis seharga Rp3 juta sebelum bocah itu hendak dijual ke Suku Anak Dalam seharga Rp80 juta
- Bilqis kini selamat dan kembali ke orang tuanya, sementara polisi menelusuri jaringan perdagangan anak lintas pulau di balik kasus ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus penculikan balita Bilqis Ramdhani (4) mengguncang publik.
Bocah asal Makassar itu sempat hilang selama sepekan sebelum akhirnya ditemukan di Jambi.
Bilqis diduga menjadi korban penculikan lintas pulau yang melibatkan jaringan perdagangan anak.
Peristiwa ini bermula dari hilangnya Bilqis di Taman Pakui Sayang, Makassar, dan berakhir dengan penyelamatan dramatis di Merangin, Jambi.
Polisi kini telah menangkap tiga terduga pelaku yang diduga menjual Bilqis seharga Rp3 juta.
Hilang di Taman Pakui Sayang
Kronologi bermula pada Minggu (2/11/2025) pagi. Saat itu, Bilqis menemani ayahnya, Dwi Nurmas (34), berlatih tenis di Taman Pakui Sayang, tempat yang dikenal ramai oleh warga Makassar untuk berolahraga dan bermain bersama keluarga.
Dwi datang sekitar pukul 08.05 WITA bersama Bilqis yang kemudian bermain di playground dekat lapangan tenis.
Baca juga: 5 Polisi yang Ungkap Kasus Penculikan Bilqis Balita di Makassar Dapat Penghargaan
Sekitar pukul 09.00 WITA, Dwi masih sempat memanggil anaknya beberapa kali dari lapangan.
Ia menuturkan bahwa Bilqis sempat menjawab panggilan pertamanya, namun kemudian menghilang tanpa jejak.
"Dua kali saya panggil, dia jawab 'iya, Pak.' Tapi pas panggilan ketiga sudah tidak ada jawaban," ujar Dwi, dikutip dari TribunToraja.com, Jumat (7/11/2025).
Sadar anaknya tak lagi menjawab, Dwi segera menghentikan permainan dan berkeliling taman untuk mencari Bilqis.
Pencarian dilakukan hingga sore dengan bantuan pengunjung, tetapi hasilnya nihil.
Ia mengaku sudah berusaha mencari ke seluruh sudut taman dan bahkan meminta bantuan warga sekitar.
"Saya keliling dari ujung ke ujung taman, nihil. Istri saya juga datang ikut mencari sampai ke Jalan Pettarani dan sekitar Jalan Pelita," tuturnya.
Rekaman CCTV di sekitar taman menunjukkan seorang perempuan membawa tiga anak, salah satunya mengenakan kaus pink yang dikenali sebagai Bilqis.
Dua anak lain terlihat mengikuti di belakang, namun identitas mereka belum diketahui.
Keesokan harinya, Senin (3/11/2025), Dwi melaporkan hilangnya Bilqis ke Polsek Panakkukang.
Desakan LBH Makassar
Laporan itu mendapat perhatian dari LBH Makassar, yang mendesak polisi bergerak cepat membongkar jaringan pelaku penculikan.
Koordinator Bidang Hak Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas LBH Makassar, Ambara DeWITA Purnama, meminta agar kepolisian menggunakan seluruh jaringannya untuk menelusuri kasus ini.
"Kepolisian bisa menggunakan jaringan yang dimiliki, baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan bisa melibatkan UPTD PPA Sulsel dan UPTD PPA Makassar agar penanganannya lebih cepat dan terpadu," kata Ambara.
Ia juga menegaskan bahwa jika benar Bilqis dijual kepada pihak lain, maka kasus ini sudah masuk kategori tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Kalau korban sampai dijual, ini sudah masuk ranah tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ada unsur eksploitasi anak di dalamnya," tutur Ambara.
Baca juga: 7 Fakta Kasus Bilqis, Balita Viral Hilang di Makassar: Dijual Rp 3 Juta dan Ditemukan di Jambi
Ditemukan di Jambi dalam Kondisi Trauma
Sepekan menghilang, Bilqis akhirnya ditemukan Minggu (9/11/2025) oleh tim gabungan di kawasan Tabir Selatan, Merangin, Jambi.
Ia ditemukan di lokasi sepi dan gelap dalam kondisi ketakutan.
Dalam video penyelamatan yang beredar, Bilqis tampak menolak digendong petugas sambil berkata dengan suara lirih.
"Tidak mau, tidak mau."
Polisi kemudian menelpon orang tua Bilqis agar suaranya dapat menenangkan sang anak.
Tindakan persuasif itu berhasil membuat Bilqis bersedia dibawa keluar dari lokasi penyekapan.
Saat ini, ia berada di bawah perlindungan dan menjalani perawatan medis pasca-trauma di Jambi.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana membenarkan penemuan Bilqis dan menyatakan bahwa pihaknya akan segera memberikan keterangan resmi.
"Hari Senin saya rilis, termasuk detail pengungkapannya," ujar Arya.
Terduga Pelaku Akui Menjual Bilqis Rp3 Juta
Usai penemuan, sebuah video interogasi viral di media sosial melalui akun @jambisharing.
Dalam rekaman itu, seorang perempuan yang diduga pelaku mengaku menjual Bilqis seharga Rp3 juta kepada seseorang yang identitasnya belum diketahui.
Pelaku mengaku bahwa transaksi dilakukan atas permintaan pembeli.
"Saya nggak tahu namanya pak, (dijual) Rp 3 juta pak, tapi dia yang minta sendiri Rp 3 juta," ucap pelaku dalam video tersebut.
Pengakuan itu diperkuat dengan bukti dua kali transfer, yakni Rp500.000 dan Rp2.500.000, dengan total Rp3 juta.
Polisi kini menyelidiki lebih jauh dugaan keterlibatan sindikat perdagangan anak di balik kasus ini.
Bilqis Kembali ke Pelukan Orang Tua
Setelah menjalani pemeriksaan medis dan pendampingan psikologis, Bilqis akhirnya dipulangkan ke Makassar dan bertemu kembali dengan orang tuanya pada Minggu (9/11/2025).
Suasana haru menyelimuti halaman Polrestabes Makassar ketika bocah kecil itu turun dari mobil dan langsung dipeluk erat oleh ayahnya.
“Alhamdulillah… anakku kembali. Terima kasih, Pak Polisi,” ujar Dwi Nurmas dengan suara bergetar.
Kepulangan Bilqis disambut warga di lorong rumahnya di Jalan Pelita 2, Makassar.
Warga membawa bunga dan boneka kecil sebagai ungkapan syukur.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar, Ita Isdiana Anwar, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi Bilqis.
“Ini bukan hanya kasus penculikan. Ini alarm bagi kita semua agar lebih waspada menjaga anak-anak kita,” katanya.
Baca juga: Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Libatkan Oknum TNI
Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana menambahkan bahwa penyelidikan terhadap para pelaku dan jaringan yang terlibat masih berlangsung.
“Walaupun anaknya sudah ditemukan, kami tetap melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap anak, orang tuanya, dan para pelaku,” ujarnya.
Setelah pemeriksaan selesai, Bilqis dipastikan dalam kondisi baik dan ceria.
“Alhamdulillah, kondisi anak baik, ceria, dan sehat. Kami berharap tidak ada trauma tersisa,” kata Arya.
Bilqis Akan Dijual ke Suku Anak Dalam
Sri Yuliana alias Ana terekam CCTV membawa Bilqis.
Ia kemudian menjual Bilqis seharga Rp 3 juta.
"Saya tidak tau siapa namanya (yang beli). Rp 3 juta. Tapi dia sendiri yang sebut Rp 3 juta," kata Ana.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Christian Samma, mengatakan Bilqis kemudian dibawa dari Makassar ke Kabupaten Merangin, Jambi.
"Motif para pelaku murni untuk mencari keuntungan ekonomi," ungkapnya.
Anak menjual ke perantara pertama seharga Rp 3 juta.
Pengakuan itu diperkuat dengan bukti dua kali transfer, yaitu Rp 500.000 dan Rp 2.500.000.
Total uang hasil penjualan Bilqis mencapai Rp 3 juta.
Pelaku kedua, Mery Ana (42) dan Ade Frianto Syahputra (36) menjual Bilqis ke Suku Anak Dalam seharga Rp 80 juta.
Mery merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Tembesu, Kabupaten Merangin, Jambi.
Sedangkan Ade asal Kampung Baru 2, Pasar Bangko, Kabupaten Merangin.
Mery membantah bahwa dirinya menculik Bilqis.
"Gak ada kami menculik anak, kami tidak menculik anak," katanya.
Ia mengaku bahwa ada seseorang yang memintanya mencarikan anak untuk diadopsi.
"Orang yang ngasih kami anak itu, ada orang yang minta carikan anak untuk adopsi," katanya.
Mery Ana mengaku menjualnya seharga Rp 30 juta.
"Jual Rp 30 juta. Ngasih ke Nadia Rp 30 juta.. Tunai. di Jambi., langsung cash," katanya.
Mery Anak membantah bahwa dirinya melakukan penculikan.
"Bukan dijual bang, adopsi orang tu mau," katanya.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251110_bilqis-balita-makassar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.