Breaking News

Berita Viral

Gus Elham Yahya Viral Cium Anak saat Dakwah, MUI dan KPAI Bereaksi Keras

Gus Elham Yahya menjadi sorotan publik setelah video dirinya yang mencium pipi hingga bibir anak kecil perempuan viral di media sosial. 

Dok.Pribadi/ Surya.co.id
GUS ELHAM VIRAL - Sosok Gus Elham Yahya, ulama muda yang viral kini kena tegur berbagai pihak. Video Gus Elham Yahya viral usai cium anak perempuan (Dok.Pribadi/ Surya.co.id) 

Ringkasan Berita:
  • Kasus Gus Elham Yahya viral cium anak menuai kecaman dari publik, MUI, dan KPAI karena dianggap melanggar etika dan prinsip perlindungan anak
  • MUI Jatim menyebut tindakan itu tidak patut, sementara KPAI menilai ada potensi pelanggaran hukum
  • Gus Elham Yahya sudah menyampaikan permintaan maaf, dan Wamenag menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak pantas dilakukan siapa pun.

TRIBUNKALTIM.CO - Gus Elham Yahya menjadi sorotan publik setelah video dirinya yang mencium pipi hingga bibir anak kecil perempuan viral di media sosial. 

Aksi yang dilakukan pendakwah asal Kediri itu menimbulkan kecaman dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Polemik ini tidak hanya menyentuh ranah etika dan moral, tetapi juga dianggap menyangkut prinsip perlindungan anak sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Video tersebut memperlihatkan momen ketika Gus Elham Yahya mencium anak perempuan di tengah acara dakwah yang disaksikan banyak jamaah.

Meskipun disebut dilakukan di bawah pengawasan orang tua sang anak, publik menilai tindakan itu tetap tidak pantas dilakukan di ruang publik, terlebih oleh seorang tokoh agama. 

Baca juga: Alasan Prabowo Beri Rehabilitasi Guru Abdul Muis dan Rasnal yang Viral Dipecat

Tak butuh waktu lama, potongan video tersebut menjadi viral di berbagai platform media sosial, mengundang reaksi keras dari masyarakat dan para tokoh keagamaan.

Sekretaris MUI Jawa Timur, KH Hasan Ubaidillah, menegaskan bahwa apa yang dilakukan Gus Elham Yahya tergolong tidak patut dan tidak wajar, terutama bagi seorang pendakwah. 

Menurutnya, masyarakat memiliki standar etika dan kepantasan umum yang harus dijaga oleh setiap figur publik, terlebih dalam acara yang berbalut nilai-nilai keagamaan.

“Tentu ketika ada reaksi dari tontonan dan video sebagaimana yang ditampilkan seorang pendakwah, seorang ustaz, seorang Gus mencium, atau istilah Jawanya itu ‘mengokop’ seorang anak kecil, walaupun itu atas pengawasan dari orang tuanya tentu masyarakat menilai itu tidak patut dan tidak wajar, serta tidak lazim dalam acara-acara yang berbalut dakwah keagamaan,” ujar KH Hasan Ubaidillah mengutip tayangan YouTube TV One, Rabu (12/11/2025).

Lebih lanjut, MUI Jawa Timur juga telah menerima laporan masyarakat melalui kanal Halo MUI, yaitu program interaktif tempat umat menyampaikan pertanyaan atau pengaduan kepada para ulama.

Meski laporan tersebut belum bersifat resmi, MUI menilai kasus ini sebagai bahan evaluasi bersama agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

KH Hasan Ubaidillah juga menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam bersikap di depan publik, terutama bagi figur publik yang membawa nama agama.

Menurutnya, media sosial kini menjadi ruang kontrol sosial di mana masyarakat dapat menilai langsung tindakan yang dianggap melanggar norma etika.

“Tentu kita perlu hindari dan perlu hati-hati terkait dengan persoalan-persoalan dan hal-hal yang ditontonkan di depan publik karena siapapun saat ini kita bisa mengakses informasi dan masyarakat bisa melihat dan mengontrol itu semuanya,” ujarnya.

Permintaan Maaf Gus Elham Yahya

Setelah viral, Gus Elham Yahya akhirnya muncul dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved