Berita Nasional Terkini
PDIP Balas PSI, Guntur Romli: Sama Saja Ahmad Ali Bandingkan Jokowi dengan Si Malin Kundang
PDIP balas PSI, Guntur Romli: Sama saja Ahmad Ali bandingkan Jokowi dengan Si Malin Kundang, Senin (24/11/2025).
Ringkasan Berita:
- Pernyataan Ahmad Ali soal “nenek-nenek” ketua partai disinyalir diarahkan kepada Megawati Soekarnoputri
- Politisi PDIP, Guntur Romli menilai komentar tersebut ironis dan tidak tepat, karena Megawati masih sehat dan berani menolak wacana presiden tiga periode
- Romli menilai pernyataan itu justru merugikan citra Jokowi, bahkan dianalogikan dengan kisah Malin Kundang
TRIBUNKALTIM.CO - Merasa kena sindir Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, politisi PDIP angkat bicara.
Blak-blakan politikus DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, balas 'serangan' Ahmad Ali.
Guntur Romli menanggapi pernyataan Ahmad Ali, yang menyinggung masih adanya “nenek-nenek” atau politikus berusia lanjut yang tetap menjabat sebagai ketua umum partai.
Pernyataan tersebut disinyalir diarahkan kepada Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI.
Menurut Guntur Romli, pernyataan Ahmad Ali dinilai ironis jika memang ditujukan untuk menyerang individu Megawati.
Baca juga: PDIP Balik Sindir Ahmad Ali: Rumah Digeledah KPK, Kok Paling Vokal Bela Jokowi?
Ia menegaskan bahwa meski berusia lanjut, Megawati tetap sehat dan bugar.
"Lebih ironis lagi, Ahmad Ali menghinakan seorang perempuan yang masih kuat dan sehat secara fisik tidak penyakitan seperti Jokowi dan perempuan itu masih waras, dengan sebutan 'nenek-nenek'," kata Guntur Romli kepada Tribunnewscom, Senin (24/11/2025).
Menurut Guntur Romli, komentar yang belakangan ini keras dilakukan oleh kubu yang menyingung Megawati hanyalah bentuk kekecewaan.
Sebab, saat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi kader PDIP dan menjabat sebagai kepala negara, hanya Megawati yang berani menolak adanya usulan Presiden tiga periode.
"Mungkin karena perempuan itu (Megawati) berani menolak tiga periode, sesuatu yang tidak pernah sanggup diucapkan oleh sebagian lelaki yang hidup dari drama politik," ucap dia.
Dengan adanya pernyataan dari Ahmad Ali ini, Romli menikai justru akan membuat citra Jokowi menjadi tidak baik.
Romli bahkan menyinggung kepribadian Jokowi yang hampir serupa dengan legenda Malin Kundang yang sejatinya seorang anak yang dibesarkan namun membangkang kepada orang tuanya.
"Padahal karena dukungan perempuan itu kepada Jokowi, dari Solo sampai Istana, sama saja Ahmad Ali membandingkan Jokowi dengan Si Malin Kundang," tukas dia.
Baca juga: Ahmad Ali Bela Jokowi, Sebut Ada Nenek-nenek Jadi Ketua Partai dan Sindir Kasus Ijazah Palsu
Ahmad Ali Bela Jokowi tapi Sindir Ketua Partai Lain
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali merasa tidak sepakat apabila ada pihak yang menilai kalau Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masih ikut campur soal urusan politik atau cawe-cawe usai tidak lagi menjadi Presiden RI.
Kata Ahmad Ali, apa yang dilakukan oleh Jokowi belakangan ini adalah sah-sah saja dilakukan.
Sebab di partai lain, masih ada tokoh senior yang juga mantan Presiden justru menjabat sebagai Ketua Umum Partai.
Hanya saja, Ahmad Ali tidak berbicara secara gamblang siapa tokoh yang dimaksud.
Namun, pernyataan itu juga diduga menyasar kepada Megawati Soekarnoputri yang kini masih memimpin Ketua Umum DPP PDIP dengan usia 78 tahun.
"Terus ketika dia (Jokowi), bicara politik, 'ya sudah waktunya beristirahat', Oh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi Ketua Partai, sudah disuruh berhenti," ucap Ahmad Ali saat ditemui usai memberikan arahan dalam Rakorwil PSI Kepulauan Riau di Kota Batam, Minggu (23/11/2025).
Tak hanya itu, Ahmad Ali juga menyinggung adanya tokoh senior politik lainnya yang kini masih aktif sebagai petinggi partai padahal yang bersangkutan juga mantan Presiden.
Atas hal itu, Ahmad Ali berpandangan, penilaian cawe-cawe terhadap Jokowi yang beredar belakangan ini hanyalah bentuk ketidaksukaan atau ketakutan dari partai lain terhadap kemampuan Jokowi.
"Ada Bapak Presiden yang sekarang sudah 20 tahun juga tidak sudah disuruh berhenti. Apa sih takutnya Pak Jokowi ini? Bagi kami melihat Pak Jokowi, melihatnya itu hanya senyum-senyum saja," ucap dia.
Padahal kata Ahmad Ali, Jokowi bukanlah sosok yang lahir dari keluarga ningrat yang memliki kekuatan atau privilege.
PSI Jadikan Jokowi Patron
Oleh karenanya, PSI kata dia, menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai patron atau suri tauladan yang harus dicontoh.
"Pak Jokowi itu orang deso. Bukan keturunan. Bukan keturunan siapa-siapa. Nah itu lah kemudian diingatkan. Karena PSI itu menjadikan dia sebagai patron, kami ingin anak-anak Indonesia itu menjadikan dia, tidak perlu jadi anak ningrat kok. Tidak perlu lahir di piring emas. Anak-anak desa juga punya kesempatan, contohnya Jokowi," kata dia.
Baca juga: PDIP Tanggapi Pernyataan Ahmad Ali Soal Jokowi yang Disebut Dimanfaatkan Mantan Partai
Hanya saja, Ahmad Ali menyayangkan sikap Jokowi yang cenderung pendiam dalam menyikapi tudingan-tudingan tersebut.
"Tapi Pak Jokowi kan, tapi sialnya Pak Jokowi ini gini, dia dihina, dimaki-maki, tapi ketika dia melawan, dia disuruh, ya sudah Pak Jokowi harus jadi negarawan, ya kan?" tandas Ahmad Ali. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahmad Ali Singgung Ada Nenek-nenek Masih Aktif di Parpol, PDIP: Beliau Masih Kuat, Nggak Penyakitan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250416_matahari-kembar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.