Berita Nasional Terkini

Prabowo Pertanyakan Dana Pemda Rp203 Triliun Masih Mengendap di Bank, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Presiden Prabowo pertanyakan dana Pemda Rp203 triliun masih mengendap di bank, Mendagri ungkap penyebabnya, Senin (24/11/2025).

Tangkapan Layar di YouTube UKRI TV
DANA PEMDA MENGENDAP - Foto Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). Presiden Prabowo mempertanyakan dana Pemda Rp203 triliun masih mengendap di bank, Mendagri ungkap penyebabnya, Senin (24/11/2025).(Tangkapan Layar di YouTube UKRI TV) 

Selain itu, penyerapan anggaran juga jadi penilaian penting Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa dalam menilai kemampuan daerah menyerap anggaran.

Apalagi Purbaya sudah menjanjikan akan menambah dana transfer ke daerah (TKD) jika penyerapan anggaran bisa berjalan maksimal.

Gubernur Rudy Mas'ud pun memberi perhatian serius untuk hal ini.

Rudy menegaskan percepatan serapan harus dilakukan tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan.

Pemprov Kalimantan Timur sendiri membidik prognosis (prediksi) serapan anggaran hingga akhir tahun mencapai sekitar 94 persen.

Namun hingga memasuki minggu keempat November, masih ada puluhan OPD yang belum menunjukkan kinerja sesuai harapan.

"Jadi menyesuaikan dari semuanya masih ada 25 OPD, karena ini kan baru selesai anggaran perubahannya," ujar Rudy Masud.

Ia menerangkan, seluruh OPD saat ini tengah berada dalam fase krusial untuk menyerap anggaran, mengingat waktu yang tersisa hanya sekitar satu bulan.

Tetap Kedepankan Akuntabilitas

Meski demikian, Rudy Masud menekankan bahwa percepatan realisasi anggaran harus tetap mengedepankan prinsip akuntabilitas.

Orang nomor satu di Bumi Etam itu mengingatkan bahwa kegiatan dan proyek yang dikerjakan OPD wajib memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Menurutnya, mutu dan kualitas pekerjaan tidak boleh menurun meski tekanan waktu semakin ketat menjelang akhir tahun.

"Tidak kalah pentingnya bahwa pekerjaan kita di akhir tahun ini tetap harus dijaga kualitas dan mutunya," tegas Rudy Masud.

Ia menambahkan, sekalipun serapan anggaran sedikit kurang dari target, yang terpenting adalah manfaatnya harus benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

"Mudah-mudahan nanti di awal bulan Desember nanti rapornya sudah bagus semua," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan TribunKaltim.co

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved