Film

Animator Junaid Miran Batalkan Tuntutan untuk Film Merah Putih: One For All, Begini Alasannya

Kreator animasi 3D asal Pakistan, Junaid Miran menyatakan bahwa dirinya membatalkan tuntuan kepada pihak produksi film Merah Putih One For All.

YouTube/Junaid Miran
GUGATAN HUKUM DIBATALKAN - Tangkapan layar dari kanal YouTube Junaid Miran pada Senin (8/9/2025). Kreator animasi 3D asal Pakistan, Junaid Miran menyatakan bahwa dirinya membatalkan tuntuan kepada pihak produksi film Merah Putih One For All dan akan mengembalikan semua uang donasi. Begini alasannya. (YouTube/Junaid Miran) 

"Tidak ada alasan bagiku untuk menyimpan uang tersebut. Karya-karya itu (yang dijual dengan harga murah) juga tetap menjadi milik kalian, sebagai tanda terima kasih kecil dari saya," pungkasnya.

Tayangan tersebut kini telah ditonton sebanyak lebih dari 180 ribu orang di YouTube dan mendapatkan perhatian luar biasa di kolom komentar.

Baca juga: Rating 1 Bintang, Studio Kosong, tapi Film Merah Putih One For All Masih Tayang, Ini Alasannya

"Tidak usah di kembalikan, itu bentuk respect kami kepada karya kamu!" komentar seorang warganet.

"WE WON, WE ACTUALLY WON!!"

"Selamat, Junaid Miran! Kamu berhak atas kredit dan keadilan itu!" tulis seorang lainnya yang turut mendukung langkah sang kreator hingga mendapatkan hak atas karyanya.

Bagaimana film Merah Putih One For All menjadi kontroversi?

Sejak penayangan perdananya pada Kamis (14/8/2025) lalu, film animasi Merah Putih One For All telah menarik perhatian publik usai merilis poster dan trailer resmi yang kemudian dihujani beragam kritik dari warganet hingga sineas Tanah Air.

Pasalnya, karya yang diproduksi oleh Perfiki Kreasindo dan diproduseri oleh Toto Soegriwo tersebut dinilai menampilkan kualitas visual dan cerita yang buruk serta kurang memadai untuk ditayangkan di layar lebar.

Tidak hanya itu, serangkaian kontroversi juga membayangi film animasi tersebut. Mulai dari pernyataan aneh yang dilontarkan produser, biaya produksi yang dipertanyakan hingga dugaan pemakaian aset karakter animasi tanpa izin.

Poin yang terakhir lantas menjadi viral di media sosial setelah kreator asal Pakistan bernama Junaid Miran mengaku bahwa sebanyak enam aset animasi yang digunakan dalam film Merah Putih One For All sebagai tokoh utama memang benar miliknya.

Diketahui, aset keenam karakter tersebut dijual dengan harga sekitar Rp700 ribu di website Reallusion Content Store.

Namun, ia menyebut bahwa tim produksi sama sekali tidak pernah menghubungi bahkan memberikan kredit kepada karya-karyanya tersebut.

Padahal, eksekutif produser dan sutradara Merah Putih One For All mengaku bahwa karakter animasi di dalam filmnya dibuat oleh pihak animator mereka dengan segala effort.

Baca juga: Kontroversi Film Merah Putih One For All: Kualitas Dikritik, Penonton Minim, dan Alasan Masih Tayang

Bahkan, mereka sempat mengatakan bahwa kemiripannya dengan karakter yang dijual pada Reallusion Content Store sah-sah saja.

Setelah mendapatkan berbagai dukungan dari banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia, Junaid Miran akhirnya membuka suara terkait karya-karyanya. (*)

 

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved