Berita Kaltim Terkini

Kekerasan Terhadap Anak di Kaltim Meningkat, DPRD Desak Penguatan Karakter Sejak Dini

Lonjakan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalimantan Timur pada pertengahan 2025

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
HO/DPRD Kaltim
KEKERASAN ANAK - Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti menyoroti terkait data yang diungkapkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim mencatat ada 662 kasus kekerasan yang terjadi hingga 30 Juni 2025. 

"Kami berharap angkanya bisa menurun, namun dengan 662 kasus di bulan Juni saja, kami khawatir jumlahnya akan terus meningkat," ungkap Kepala DP3A Kaltim, Noryani Sorayalita, beberapa waktu lalu dalam sebuah dalam Seminar dan Parenting Disiplin Positif di Era Digital yang diadakan di Hotel Puri Senyiur, Selasa (19/8/2025) lalu.

Baca juga: Beda Jauh! Inilah Perbandingan Jumlah Kasus Kekerasan Anak di Samarinda, Bontang dan Balikpapan

Ditambahkannya bahwa data kasus kekerasan ini bersifat fluktuatif. 

Meskipun sempat terjadi penurunan 167 kasus pada tahun 2024 dari 1.108 kasus, ancaman peningkatan tetap ada. 

Jenis kekerasan tertinggi yang terjadi adalah kekerasan seksual, diikuti oleh kekerasan fisik dan psikis.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada tingginya kasus kekerasan, terutama pada anak, adalah pengaruh lingkungan, termasuk media sosial. 

Ia menekankan, keluarga harus menjadi garda terdepan dalam pengasuhan. 

Pemprov Kaltim sendiri, sudah mengeluarkan kebijakan, salah satunya Surat Edaran Gubernur Nomor 463/3397/III/DKP3A/2019 tentang pembatasan penggunaan gawai di keluarga dan satuan pendidikan.

Kebijakan ini merupakan upaya untuk mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak saat menggunakan teknologi digital. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved