Berita Penajam Terkini

TPA Buluminung Terancam Penuh 2 Tahun Lagi, DLH PPU akan Bangun TPST 100 Ton Per Hari

Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, mengingat volume sampah yang masuk ke TPA terus meningkat setiap hari

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
ONDISI TPA BULUMINUNG -  Kondisi TPA Buluminung di Kabupaten PPU,, Senin (8/9/2025). Diprediksi hanya beroperasi sampai 2 tahun kedepan. (TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung, yang saat ini menjadi lokasi utama penampungan sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU),Kalimantan Timur diperkirakan akan mencapai kapasitas maksimalnya dalam dua tahun ke depan.

Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, mengingat volume sampah yang masuk ke TPA terus meningkat setiap hari.

Kepala DLH PPU, Safwana, mengungkapkan bahwa saat ini TPA Buluminung menampung sekitar 50 hingga 60 ton sampah per hari.

Dengan luas dan daya tampung yang terbatas, TPA tersebut tidak lagi mampu menampung volume sampah yang terus bertambah.

Baca juga: TPA Buluminung Penajam Siap Tampung Sampah Dari IKN Nusantara

“Jika tidak ada langkah konkret, dalam dua tahun ke depan TPA ini akan penuh dan tidak bisa digunakan lagi,” ujar Safwana saat ditemui di kantornya, Senin (8/9/2025).

Ia menjelaskan, TPA Buluminung saat ini masih menggunakan sistem pembuangan terbuka (open dumping), yang tidak lagi direkomendasikan secara nasional, karena dampak lingkungannya yang tinggi, seperti pencemaran tanah, air dan udara.

“Karena itu, tidak mungkin kita lanjutkan dengan model TPA seperti ini. Harus ada transformasi,” jelasnya.

Sebagai bentuk respon atas kondisi darurat ini, DLH PPU tengah merancang pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), dengan kapasitas 100 ton per hari.

Fasilitas ini akan mengusung sistem pengelolaan modern yang tidak hanya menampung, tetapi juga mengolah dan mendaur ulang sampah.

“Kita butuh solusi jangka panjang. Rencana TPST ini menjadi jawaban atas ancaman darurat sampah," sambungnya.

Ia juga menambahkan bahwa keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah sekitar, menambah urgensi pembangunan TPST.

Sebagai daerah penyangga, PPU diproyeksikan akan mengalami peningkatan aktivitas penduduk, dan volume sampah secara signifikan dalam waktu dekat.

“IKN akan membawa perubahan besar, dan kita harus siap dari sekarang," ujarnya.

Selama ini, upaya pengurangan sampah di hulu baru mengandalkan bank sampah, yang tersebar di beberapa titik.

Namun, Safwana mengakui bahwa peran bank sampah belum maksimal, dalam mengurangi beban sampah ke TPA Buluminung.

Baca juga: DLH PPU Pastikan Honorer yang Di Bawah 2 Tahun Tetap Dipekerjakan

“Kami akui itu belum mampu menekan volume sampah secara signifikan," bebernya.

Saat ini, DLH PPU tengah menyusun dokumen perencanaan teknis, dan berupaya agar mempercepat realisasi pembangunan TPST, dengan harapan dapat dioperasikan sebelum TPA Buluminung mencapai titik kritis. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved