Berau Terkini
Krisis Guru di Mapulu, Kepala Dinas Pendidikan Berau Singgung Minimnya Koordinasi
Krisis guru di SD Kampung Mapulu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kembali menjadi sorotan.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Krisis guru di SD Kampung Mapulu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kembali menjadi sorotan.
Bangunan sekolah dasar yang sudah lama berdiri di kampung tersebut hingga kini tak berfungsi karena ketiadaan tenaga pengajar.
Akibatnya, anak-anak Mapulu terpaksa menempuh pendidikan di kampung tetangga, Panaan, dengan kondisi akses yang sulit.
Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisa, menegaskan bahwa pihak kampung belum pernah bertemu langsung dengan dirinya untuk membicarakan persoalan tersebut.
Baca juga: Tak Ada Tenaga Pengajar, Anak SD di Kampung Mapulu Berau Harus Bersekolah di Kampung Panaan
Ia menyebut koordinasi menjadi kunci agar masalah ini segera ditangani.
“Suruh aja mereka datang ke dinas kan,” ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (15/9/2025).
Mardiatul menambahkan, hingga kini dirinya belum mengetahui secara pasti alasan masyarakat Kampung Mapulu tidak memanfaatkan sekolah yang ada.
“Belum tau juga ya, sebenarnya mereka yang tidak mau bersekolah di sana,” tegasnya.
Baca juga: Ada Sekolah tapi Guru tak Ada, Murid SD di Kampung Mapulu Berau harus Seberangi Sungai Demi Belajar
Menurutnya, ketiadaan guru di SDKampung Mapulu juga terkait kebijakan nasional yang tidak lagi memperbolehkan pengangkatan pegawai honorer.
Sementara di Kampung Panaan, sudah terdapat tenaga pengajar yang bertugas lebih dari dua tahun.
“Saya belum ada ketemu ya, nanti kami selesaikan,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Sekretaris Kampung Mapulu, Iis, membantah anggapan bahwa orangtua di kampungnya enggan menyekolahkan anak.
Baca juga: Wabup Berau Gamalis Sebut Perbaikan Jembatan Penghubung Kampung Panaan dan Mapulu jadi Prioritas
Menurutnya, persoalan utama adalah absennya tenaga pendidik di sekolah tersebut.
“Bukan tidak disekolahkan, tapi tidak ada guru yang mengajar di SD di Kampung Mapulu,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pihak kampung telah beberapa kali menyampaikan permintaan solusi kepada Dinas Pendidikan Berau.
Bahkan, ia menempuh perjalanan sekitar enam jam ke Tanjung Redeb, namun hingga kini hasilnya nihil.
Baca juga: Targetkan Tak Ada Lagi Desa Tertinggal di Berau, DPMK Upayakan Kampung Mapulu Naik Kelas
“Jawaban mereka selalu terkendala aturan, tapi apa tidak ada solusi lainnya? Kami juga tidak bisa langsung menghadap kepada Bupati Berau,” tegas Iis.
Kesulitan semakin berat karena akses menuju sekolah di Kampung Panaan terganggu jembatan putus.
Kondisi ini memaksa murid-murid SD harus menyebrangi sungai dengan perahu rakyat.
“Saat ini akses jembatan putus, masih dalam perbaikan. Karena itu akses utama, terpaksa harus menggunakan ketinting,” jelasnya.
Baca juga: Mapulu Berau tak Lagi Kampung Tertinggal Setelah SPAM Sudah Beroperasi
Anak-anak Kampung Mapulu kerap tidak bisa berangkat sekolah ketika arus sungai deras.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi pihak Kampung Mapulu, mengingat para murid masih berusia sekolah dasar.
“Kadang kami pemerintahan kampung juga tidak tega dengan anak yang harus menyebrang,” tutup Iis. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.