DPKH Kaltim Prioritaskan Program Pengembangan Desa Korporasi Ternak, Sasar 841 Desa di Bumi Etam

Bantuan yang diberikan mencakup kandang, gudang pakan, gudang limbah, peralatan chopper, alat timbang ternak, serta hijauan pakan ternak yang ditanam.

Dengan bantuan tersebut, masyarakat di dorong untuk kemudian mengembangkan kemandirian dari awal pemeliharan hingga nantinya mengolah daging.

"Ya, harusnya begitu. Karena kita harapkan nanti mereka bisa mandiri, maju dan modern dalam jangka kurang lebih 2-3 tahun. Jadi tidak selalu tergantung kepada pemerintah provinsi," ungkap Fahmi saat 

Fahmi mengakui bahwa potensi pengembangan ternak babi di kabupaten Mahakam ulu dan Kutai barat sangat besar.

Babi tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga memiliki nilai penting dalam upacara adat masyarakat setempat.

Namun demikian, pihaknya harus berhati-hati dalam pengembangan ternak babi karena adanya ancaman penyakit African Swine Fever (ASF).

"Penyakit ASF yang kita belum sepenuhnya bebas dari ASF dan itu tidak mudah untuk bisa membersihkan kandang-kandangnya 100 persen bebas dari virus ASF," pungkasnya.(*)