Berita Kaltim Terkini

POPULER KALTIM: Pelajar Bontang Pilih Lapar Daripada Makan MBG, 5 Daerah Tertinggi HIV di Kaltim

Simak informasi seputar berita populer di Kalimantan Timur. Pelajar Bontang pilih lapar daripada makan MBG. Cek 5 daerah tertinggi HIV di Kaltim.

Kolase Tribun Kaltim
BERITA POPULER DI KALTIM - Ilustrasi HIV dan MBG di Kaltim. Simak informasi seputar berita populer di Kalimantan Timur. Pelajar Bontang pilih lapar daripada makan MBG. Cek 5 daerah tertinggi HIV di Kaltim. (Kolase Tribun Kaltim) 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar berita populer di Kalimantan Timur, Minggu (5/10/2025).

Dari berita pelajar Bontang pilih lapar daripada makan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Lantaran sebelumnya terjadi kasus makanan MBG yang diduga basi, sehingga menyebabkan trauma bagi pelajar di Bontang, Kaltim,

Hingga berita informatif terkit 5 daerah dengan kasus HIV tertinggi di Kalimantan Timur.

Baca juga: Zulhas: Aturan Program Makan Bergizi Gratis Rampung Minggu Ini, Guru Akan Dapat Insentif

MBG Basi di Bontang

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan setelah temuan menu MBG yang basi.

Kejadian menu MBG basi ini ditemukan di SMA Negeri 2 Bontang, Kamis (2/10/2025) lalu.

Temuan menu MBG basi di Bontang ini dibenarkan Kepala SMA Negeri 2 Bontang, Suyanik. 

Berikut 5 fakta menu MBG basi di Bontang:

Baca juga: Kasus Keracunan Marak, Pemkot Bontang Awasi Ketat Program MBG

1. Kejadian kedua di SMA Negeri 2 Bontang

Kejadian menu MBG basi di SMA Negeri 2 Bontang ini adakah kali kedua.

Sebelumnya, menu MBG basi juga diterima pekan lalu.

Menu MBG basi sebelumnya adalah nasi goreng.

Saat dibuka aroma tak sedap muncul dari timun yang busuk hingga bercampur dengan nasi dan membuatnya berair.

Kemudian Kamis (2/10/2025), SMA Negeri 2 Bontang kembali menerima menu MBG basi yakni batagor.

2. Pelajar pilih tidak makan

Setelah menerima menu MBG yang basi itu, para pelajar SMA Negeri 2 Bontang enggan menyantap hidangan tersebut dan memilih mengembalikannya ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Meski begitu, Suyanik memastikan tidak semua makanan bermasalah. Sebagian menu tetap segar dan dikonsumsi siswa.

Namun, Suyanik juga mengingatkan para pelajar agar lebih mawas diri dalam memilih makanan untuk menghindari masalah kesehatan.

3. Kepala Sekolah sudah melaporkan 

Jumat (3/10/2025), Suyanik sudah melaporkan kejadian menu MBG basi ini.

“Kami sudah lapor, agar menu berbahan sayuran yang mudah busuk sebaiknya dihindari,” jelas Suyanik.

4. Respons Kepala Regional SPPG Bontang

Kepala Regional SPPG Bontang, Surya Dwi Saputra, membenarkan adanya temuan makanan basi di SMA Negeri 2.

Sekolah itu diketahui mendapat suplai makanan dari dapur Bontang Utara 03 di HOP 6.

“Memang ada menu nasi goreng yang basi," katanya.

5. Dapur SPPG dievaluasi menyeluruh

Menurut Surya Dwi Saputra, saat ini dapur terkait sedang kami evaluasi, baik pemilihan menu maupun cara pengolahannya.

Ia menegaskan, evaluasi menyeluruh akan dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Kami juga memberikan pemahaman kepada siswa agar lebih cermat sebelum mengonsumsi makanan,” katanya.

Daftar SPPG di Kota Bontang

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi Badan Gizi Nasional (BGN) di kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur ada enam operasional SPPG.

Berikut 6 SPPG di Bontang:

  1. Kota Bontang
  2. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Guntung
  3. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Bontang Baru
  4. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Api-api
  5. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Gunung Elai, Gunung Elai 2
  6. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Barat, Kelurahan Kanaan

Kekhawatiran Orangtua

Sebelumnya, orangtua di Bontang menyampaikan kekhawatirannya terkait program MBG lantaran di sejumlah daerah mencuat kabar keracunan terhadap anak-anak usai makan menu MBG.

Tribunkaltim.co mewawancarai dua orang tua siswa dari sekolah berbeda di Bontang Barat dan Bontang Utara.

Burhan, orang tua siswa SMP Negeri 4, mengaku tidak menampik adanya kekhawatiran setelah mendengar kabar keracunan massal di luar Bontang.

Namun ia menilai kasus tersebut bisa menjadi pengingat bahwa pengelolaan program belum sempurna.

“Mungkin ada kelalaian karena mengurusi banyak orang. Tapi masalah itu mestinya segera ditangani serius dengan memperketat pengawasan,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Ia menyebut sejauh ini program MBG sangat membantu memenuhi kebutuhan gizi anaknya. 

Meski demikian, ia mengakui anaknya pernah mengeluh soal menu yang berulang dan nasi yang keras.

“Kalau soal basi atau ada yang aneh-aneh, belum pernah dikeluhkan,” tambahnya.

Senada, Haryani, orang tua murid SD 012 Bontang Selatan, tetap memberikan dukungan penuh terhadap program MBG.

Menurutnya, pemerintah perlu rutin melakukan evaluasi dengan mendengarkan masukan dari sekolah-sekolah penerima.

“Sekolah yang lebih tahu detail kondisi di lapangan,” ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menegaskan pengelolaan MBG di Bontang harus lebih hati-hati agar tidak terjadi kasus serupa. 

Ia menyebut Pemkot sudah menurunkan Satgas Pengawasan melalui SK Wali Kota dan melibatkan banyak pihak untuk memantau kualitas makanan.

“Problem yang mencuat dari daerah lain perlu mendapat perhatian. Antisipasi dengan pengawasan kualitas mesti diperketat, karena ini menyangkut kepercayaan publik,” kata Agus Haris.

Ia menambahkan, beberapa waktu lalu dirinya juga turun langsung mengecek pengelolaan makanan di lima dapur MBG yang saat ini beroperasi.

Baca juga: Program Makanan Bergizi Gratis di Bontang Jangkau 11.271 Penerima Manfaat

5 Daerah dengan Kasus HIV Tertinggi

Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan isu kesehatan masyarakat yang masih menjadi tantangan global, termasuk di Indonesia.

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Jika tidak ditangani, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS, tahap akhir di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat rusak.

Pencegahan, penemuan kasus baru, dan pengobatan yang tepat menjadi kunci utama dalam mengendalikan penyebaran virus ini.

Data statistik kesehatan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur menunjukkan adanya disparitas signifikan dalam temuan kasus baru Penyakit HIV/AIDS di berbagai kabupaten/kota.

Baca juga: Top 5 Daerah dengan Jumlah Pekerja Seks Komersial Terbanyak di Kalimantan Timur

Berikut adalah lima daerah dengan jumlah kasus baru HIV/AIDS terbanyak di Kalimantan Timur, yang menjadi fokus dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

5 Daerah dengan Kasus Baru HIV/AIDS Terbanyak di Kalimantan Timur

1. Kota Samarinda

Ibu kota provinsi ini menempati urutan pertama dengan angka penemuan kasus baru tertinggi, yaitu 130 kasus.

Tingginya populasi dan mobilitas penduduk di pusat kota seringkali berkorelasi dengan peningkatan kasus.

Menuntut perhatian lebih terhadap program edukasi dan tes HIV/AIDS yang lebih masif.

2. Kota Balikpapan

Sebagai kota metropolitan dan pusat bisnis, Kota Balikpapan berada di posisi kedua dengan 58 kasus baru yang terdeteksi.

Baca juga: 5 Daerah dengan Sebaran Tenaga Kesehatan Bidan Terbanyak di Kalimantan Timur

Angka ini menekankan pentingnya akses yang mudah ke fasilitas kesehatan dan layanan konseling HIV/AIDS bagi masyarakat.

3. Kabupaten Kutai Timur

Kabupaten dengan wilayah yang luas ini berada di urutan ketiga dengan 33 kasus baru.

Keberadaan sektor industri besar dan populasi yang dinamis di Kabupaten Kutai Timur menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam strategi penanggulangan.

4. Kota Bontang

Kota Bontang, yang dikenal sebagai salah satu pusat industri, mencatat 24 kasus baru.

Hal ini menunjukkan bahwa isu kesehatan ini tidak terlepas dari setiap kota, tidak peduli seberapa maju sektor ekonominya.

5. Kabupaten Kutai Barat

Di posisi kelima, Kabupaten Kutai Barat mencatat 21 kasus baru.

Angka ini menjadi pengingat bahwa upaya penemuan kasus dan pencegahan harus menjangkau seluruh wilayah.

Baca juga: 5 Daerah dengan Sebaran Tenaga Kesehatan Perawat Terbanyak di Kalimantan Timur, Samarinda Unggul!

Termasuk di daerah dengan akses yang mungkin lebih terbatas.

Data penemuan kasus baru HIV/AIDS ini menjadi alarm penting bagi pemerintah, lembaga kesehatan, dan seluruh lapisan masyarakat.

Berikut adalah urutan seluruh daerah dengan angka kasus baru HIV/AIDS tertinggi di Kalimantan Timur, berdasarkan data BPS:

  • Kota Samarinda: 130 kasus
  • Kota Balikpapan: 58 kasus
  • Kabupaten Kutai Timur: 33 kasus
  • Kota Bontang: 24 kasus
  • Kabupaten Kutai Barat: 21 kasus
  • Kabupaten Paser: 19 kasus
  • Kabupaten Kutai Kartanegara: 13 kasus
  • Kabupaten Berau: 11 kasus
  • Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU): 5 kasus

Baca juga: 82 Pekerja THM di Paser Jalani Tes HIV, Semua Negatif

Data untuk Mahakam Ulu tidak tercantum dalam kolom 'Penyakit - HIV/AIDS Kasus Baru' pada tabel yang disediakan.

Secara total, angka kasus baru HIV/AIDS untuk Kalimantan Timur (seluruh provinsi) tercatat sebesar 314 kasus.

Tingginya angka di beberapa kota utama seperti Samarinda dan Balikpapan menunjukkan bahwa fokus pencegahan harus diperkuat pada populasi perkotaan. (Tribun Kaltim / Ridwan / Yara)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved