Sekolah Rakyat di Samarinda

Mensos Saifullah Yusuf Tinjau Sekolah Rakyat Samarinda, Dorong Data Tunggal Atasi Kemiskinan

Mensos Saifullah Yusuf dorong pemerintah pusat hingga daerah gunakan data tunggal sosial-ekonomi untuk atasi kemiskinan secara tepat sasaran

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PENANGGULANGAN KEMISKINAN - Mensos RI Saifullah Yusuf saat agenda Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Gedung BPMP Provinsi Kalimantan Timur. Ia dorong pemerintah pusat hingga daerah gunakan data tunggal sosial-ekonomi untuk atasi kemiskinan secara tepat sasaran (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dalam upaya memperkuat program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial, Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf menegaskan pentingnya konsistensi penggunaan data tunggal sosial dan ekonomi nasional. 

Data tersebut, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menjadi dasar utama bagi seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam menyalurkan bantuan serta merancang intervensi sosial yang tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Saifullah Yusuf dalam Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat yang digelar di Gedung BPMP Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Samarinda Seberang, pada Selasa (7/10/2025).

Agenda tersebut juga dirangkai dengan kunjungan ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 24 Samarinda, yang menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi dalam pemberdayaan sosial dan pendidikan masyarakat.

Baca juga: DPRD Kaltim Minta Program Sekolah Rakyat tak Hanya Sasar Perkotaan Saja

Data ini, menurutnya, terus dimutakhirkan agar semakin akurat dan mampu menjadi pijakan dalam merancang intervensi sosial.

“Kalau sekarang belum sepenuhnya akurat. Karena kita masih perlu proses ya memutakhirkan itu. Dan itu perlu partisipasi daerah, perlu partisipasi RT, RW, perlu partisipasi desa, kelurahan, nanti ke kabupaten, kota, akhirnya juga nanti ke provinsi,” jelas Saifullah Yusuf.

Dengan adanya proses verifikasi, validasi, dan perengkingan dari BPS, data tunggal tersebut diharapkan mampu memudahkan pemerintah dalam mengetahui target dan sasaran program, baik bansos maupun intervensi lain.

“Hari ini alhamdulillah ya kita mulai dengan Kaltim, dengan kabupaten, kota, kita sudah ada koordinasi sebelumnya. Kita ingin mari kita ini implementasikan dan kita konsisten dengan proses bisnis yang telah kita tawarkan dan kita buat bersama-sama,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi terhadap capaian Kalimantan Timur yang dinilai cukup baik dalam upaya menurunkan kemiskinan, membuka lapangan kerja, serta menjaga pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Kisah Siswa Sekolah Rakyat di Samarinda, Remaja asal Barong Tongkok Kubar Sempat Pilih Putus SMA

Meski demikian, ia menekankan masih ada kelompok masyarakat yang belum merasakan hasil pembangunan.

“Tetapi tentu masih ada saudara-saudara kita yang belum terbawa dalam proses pembangunan. Mereka yang berada di desil 1 dan 2 itu. Inilah yang oleh Bapak Presiden, kita diajak untuk menoleh, memiliki atensi, perhatian, dan sekaligus mengambil langkah-langkah untuk supaya mereka bisa naik kesejahteraannya melalui upaya yang terukur,” ucapnya.

Salah satu langkah strategis yang didorong adalah Sekolah Rakyat, sebagai jawaban atas permasalahan anak usia sekolah yang masih banyak tidak mengenyam pendidikan.

“Setiap tahun ada saja anak yang lulus SD, tapi tidak melanjutkan ke tingkat SMP. Atau ke tingkat yang lebih tinggi yaitu SMA. Masih banyak, jadi lulus SMP, tapi tidak meneruskan ke SMA. Ini adalah salah satu PR yang ingin dijangkau,” jelas Saifullah Yusuf.

Ia menegaskan, keberadaan Sekolah Rakyat di berbagai daerah, termasuk di Samarinda, diharapkan mampu menjadi instrumen penting untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui pendidikan.

“Kita ingin mengintegrasikan program, kita ingin ada keterpaduan antar program daerah dengan setiap kementerian dan lembaga mengacu pada data yang sama, data tunggal sosial dan ekonomi nasional. Mari kita bekerja dengan data yang sama dulu, sebab bansos maupun program pemerintah amat tergantung data yang akurat,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved