Berita Berau Terkini

Bupati Berau Sri Juniarsih Minta Dokter Anak Harus Mengedepankan Pelayanan yang Ramah

dokter anak di Berau harus memperlakukan setiap pasien anak seperti anak mereka sendiri, agar terjalin kedekatan emosional

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
DOKTER ANAK - Foto arsip Bupati Berau Sri Juniarsih Mas. Beliau menegaskan, pelayanan yang baik bukan hanya soal profesionalisme, tetapi juga tentang empati dan kepedulian. Ia menyebut dokter anak perlu memahami bahwa cara mereka berinteraksi dengan pasien dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis anak. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEBBupati Berau, Sri Juniarsih, menekankan pentingnya pelayanan yang berorientasi pada kemanusiaan bagi seluruh tenaga medis di Kabupaten Berau, khususnya dokter anak.

Ia meminta agar para dokter tidak hanya fokus pada administrasi dan prosedur, tetapi lebih mengedepankan pelayanan yang tulus dan ramah terhadap pasien, terutama anak-anak.

“Dokter juga harus mengedepankan pelayanan. Administrasi bisa menyusul, karena ini terkait dengan kemanusiaan. Karena Pelayanan terbaik akan mempermudah kesembuhan pasien," ucapnya, belum lama ini.

Baca juga: DPRD Kaltim Desak Perbaikan Jalan Rusak di Poros Kutim - Berau

Dikatakannya, tenaga medis memiliki peran besar dalam proses penyembuhan pasien. Sikap ramah, empati, dan perhatian menjadi bagian dari pelayanan yang tidak kalah penting dibandingkan tindakan medis.

Ia mencontohkan, bahkan dalam hal kecil seperti penyuntikan, keramahan tenaga medis dapat mengurangi rasa takut pasien, terutama anak-anak.

“Ketika dokter atau perawat menyuntik saja sudah sakit, apalagi kalau tidak disertai sikap ramah. Dokter anak harus bisa membuat pasien merasa nyaman,” katanya.

Menurut Sri, dokter anak memiliki tanggung jawab moral yang besar karena pasien mereka adalah generasi penerus bangsa.

Ia berharap para dokter anak di Berau memperlakukan setiap pasien anak seperti anak mereka sendiri, agar terjalin kedekatan emosional yang membantu proses penyembuhan.

“Dokter anak harus mampu memberikan pelayanan yang baik. Anggap anak itu seperti anak sendiri. Ajak mereka bermain, buat mereka merasa seperti sedang bersama teman, bukan sedang berhadapan dengan dokter,” ujarnya.

Sri juga mengaku banyak belajar dari pengalaman ketika berobat atau memeriksakan diri di rumah sakit di luar daerah. Ia menilai keramahan dan pelayanan yang diberikan tenaga medis di tempat lain bisa menjadi contoh bagi tenaga kesehatan di Berau.

“Kalau saya periksa di rumah sakit luar daerah, dokter dan perawatnya ramah-ramah semua. Saya ingin hal itu juga diterapkan di sini,” katanya.

Bupati menegaskan, pelayanan yang baik bukan hanya soal profesionalisme, tetapi juga tentang empati dan kepedulian.

Ia menyebut dokter anak perlu memahami bahwa cara mereka berinteraksi dengan pasien dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis anak.

“Anak ini calon pemimpin masa depan dan harapan daerah di masa depan. Kalau dokter anak perawatannya kurang tepat, bisa memengaruhi perkembangan otak anak. Karena itu, saya minta dokter benar-benar memahami pentingnya pelayanan dengan hati,” jelasnya.

Sri menambahkan, dokter memiliki sumpah jabatan yang menuntut mereka melayani masyarakat dengan etika dan tanggung jawab. Ia berharap seluruh dokter di Berau menjunjung tinggi nilai tersebut dalam setiap tugasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved