Berita Balikpapan Terkini

BPBD Balikpapan Ingatkan Warga Waspada Longsor di Musim Peralihan, Ini Wilayah yang Perlu Diwaspadai

BPBD Balikpapan mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi tanah longsor saat musim hujan mulai mengguyur wilayah kota

Penulis: Zainul | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Instagram/@portalbalikpapan
WASPADA RAWAN LONGSOR - Ilsutrasi dari foto tangkapan layar penampakan longsor saat hujan yang diunggah akun Instagram @portalbalikpapan pada Minggu (31/8/2025). BPBD Balikpapan mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi tanah longsor saat musim hujan mulai mengguyur wilayah kota. (Instagram/@portalbalikpapan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Memasuki masa peralihan musim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor yang kerap terjadi saat curah hujan tinggi melanda. 

Peringatan ini menjadi bagian dari upaya BPBD untuk meminimalkan risiko bencana di wilayah dengan kontur tanah yang rawan pergeseran.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Balikpapan, Bambang Subagya, menegaskan bahwa pihaknya terus memantau kondisi lapangan, terutama di kawasan rawan bencana, dan siap menurunkan tim jika terjadi kondisi darurat.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami minta agar masyarakat segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya agar bisa segera ditangani,” ujar Bambang, Rabu (22/10).

Menurutnya, curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang berpotensi memicu longsor, terutama di wilayah berbukit dan padat permukiman.

Baca juga: BPBD Samarinda Tinjau Titik Banjir, Warga Harus Jaga Kebersihan Drainase

Adapun beberapa titik rawan longsor yang dikeluarkan oleh BPBD Balikpapan meliputi Kelurahan Muara Rapak, Gunung Samarinda, Baru Ilir, Prapatan, dan Karang Jati.

“Daerah-daerah itu bukan berarti pasti longsor, tapi potensi bahayanya lebih tinggi. Karena itu, masyarakat harus lebih sigap dalam melakukan langkah pencegahan,” tambahnya.

Bambang juga mengingatkan bahwa tanda-tanda awal terjadinya longsor sebenarnya bisa dikenali sejak dini.

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain retakan pada tanah atau dinding rumah, pintu dan jendela yang sulit ditutup, tembok retak, serta pohon atau tiang listrik yang mulai miring.

“Jangan menunggu sampai terjadi longsor. Kalau sudah melihat gejala-gejala seperti itu, segera evakuasi ke tempat aman dan laporkan ke petugas kelurahan atau langsung ke call center BPBD,” tegasnya.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Samarinda, BPBD Catat 14 Titik Banjir dan Beberapa Longsor

Selain mengandalkan kesiapsiagaan warga, BPBD juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat memperburuk kondisi tanah di sekitar tempat tinggal.

Di antaranya seperti menggali di kaki lereng, menebang pohon penahan air, atau menambah beban bangunan di atas tebing.

“Sering kali longsor dipicu oleh aktivitas manusia sendiri, seperti penggalian untuk bangunan baru atau pembuangan air limbah ke tebing. Hal-hal seperti ini perlu dihindari,” jelas Bambang.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Balikpapan terus memperkuat koordinasi dengan lurah dan RT di wilayah rawan bencana serta menyiagakan petugas lapangan untuk memantau kondisi terkini di lapangan.

“Musim hujan sudah mulai intens, jadi kami harap masyarakat tetap waspada dan tidak lengah. Waspada lebih baik daripada menyesal ketika bencana datang,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved