Bencana Longsor Ancam Balikpapan
DPRD Balikpapan Soroti Pengawasan Bangunan di Kawasan Rawan Longsor
DPRD Balikpapan menyoroti pentingnya pengawasan dan kebijakan anggaran yang mendukung penanggulangan serta mitigasi bencana.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - DPRD Balikpapan menyoroti pentingnya pengawasan dan kebijakan anggaran yang mendukung penanggulangan serta mitigasi bencana, terutama di kawasan rawan longsor.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Wahyullah Bandung, menanggapi kejadian longsor di Batu Butok, Muara Rapak, Balikpapan Utara, yang menelan korban jiwa baru-baru ini.
Menurut Wahyullah, penyebab utama korban jiwa bukan karena terlambat menyelamatkan diri.
Melainkan korban tertimpa bangunan yang berdiri di atas lahan dengan daya dukung rendah.
Baca juga: Tragedi Rumah Ambruk di Batu Butok Tewaskan Ibu dan Anak, Harapan Warga dan Opsi Pemkot Balikpapan
"Yang menjadi kesedihan kita adalah lahan-lahan yang sebenarnya sudah tidak memiliki daya dukung terhadap bangunan itu, tetap ada bangunan di atasnya," ujarnya.
Menurutnya, setiap bangunan seharusnya memenuhi unsur keamanan, kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan.
Namun, kejadian di Batu Butok menunjukkan bahwa aspek tersebut belum sepenuhnya diperhatikan oleh pemilik maupun pengawas bangunan.
"Kalau bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut tidak mampu menjamin aspek-aspek itu, maka kejadiannya bisa seperti yang terjadi di Batu Butok," tegas Wahyullah.
Baca juga: Warga Batu Butok Balikpapan Trauma Rumah Ambruk, Setiap Hujan Kami Tak Bisa Tidur Nyenyak
Menjawab soal perhatian terhadap mitigasi bencana, Wahyullah menyebut pihaknya akan menyampaikan temuan dan masukan kepada dinas teknis.
Misalnya Dinas Pekerjaan Umum, agar lebih memperhatikan aspek keamanan bangunan di kawasan berisiko tinggi.
Ia menilai koordinasi lintas dinas sangat penting agar pengawasan bisa lebih efektif di lapangan.
Mengenai pemetaan kawasan rawan longsor, Wahyullah menjelaskan bahwa DPRD Balikpapan belum memiliki data spesifik dan selama ini menunggu laporan dari masyarakat maupun pemberitaan media.
Baca juga: Warga Jalan Batu Butok Akan Gotong Royong Bersihkan Puing Rumah yang Ambruk
"Kalau memang ada tanda-tanda wilayah yang ditempati rawan terhadap bencana, bisa disampaikan ke DPRD Balikpapan atau langsung ke pemerintah," katanya.
Selain fungsi pengawasan dan pembahasan kebijakan, DPRD Balikpapan juga berkomitmen mendukung edukasi publik tentang keselamatan lingkungan dan tata bangunan.
Wahyullah mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi lahan sebelum mendirikan bangunan.
"Bangunan itu memiliki syarat dan ketentuan saat didirikan, salah satunya memastikan tanah memiliki daya dukung yang memadai supaya struktur bangunan lebih aman," tuturnya. (*)
| Balikpapan di Lereng Bahaya, Pemerintah Diminta Hentikan Pembangunan di Kawasan Berisiko Longsor |
|
|---|
| Daftar Kawasan Kumuh dan Rawan Bencana di Balikpapan, Tersebar di 13 Kelurahan |
|
|---|
| Daftar Kejadian Longsor di Balikpapan selama 2024-2025, BPBD Ingatkan Alarm Bahaya di Musim Hujan |
|
|---|
| Warga Dibayangi Rasa Ketakutan, Ancaman Longsor Menghantui Balikpapan |
|
|---|
| Peneliti Geologi STT Migas Sarankan Pembentukan Forum Peneliti Longsor di Balikpapan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.