Berita Samarinda Terkini

Fakta Rambai Padi, Pohon yang Dipertahankan DLH Samarinda saat Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya

Berikut fakta rambai padi, pohon yang dipertahankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda di tengah serangan hama ulat bulu di Taman Bebaya.

Fakta Rambai Padi, Pohon yang Dipertahankan DLH Samarinda saat Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya - 20231103_Ulat-Bulu-di-Taman-Bebaya-Samarinda.jpg
DOK TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
RAMBAI PADI - Penampakan pohon rambai padi di tepian Taman Bebaya Samarinda yang mati akibat serangan ulat bulu, Jumat (3/11/2023) lalu . Berikut fakta-fakta rambai padi, pohon yang dipertahankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda di tengah serangan hama ulat bulu di Taman Bebaya. (DOK TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)
Fakta Rambai Padi, Pohon yang Dipertahankan DLH Samarinda saat Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya - 20251031_Taman-Bebaya.jpg
TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
RAMBAI PADI - Taman Bebaya Kota Samarinda yang kembali diserang ulat bulu. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda memilih mempertahankan pohon rambai padi di kawasan Taman Bebaya meskipun dianggap sarang ulat bulu. Berikut fakta-fakta rambai padi, pohon yang dipertahankan DLH Samarinda. (TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Namun, pihaknya tetap membuka ruang diskusi jika keberadaan pohon rambai padi benar-benar dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung.

“Kalau itu nanti dianggap sangat mengganggu, pasti kita akan diskusikan bersama pihak terkait untuk mencari solusi yang paling baik, baik bagi manusia maupun bagi lingkungan,” imbuhnya.

Faktor Cuaca Mempercepat Proses

Lebih lanjut, dirinya tak menampik bahwa faktor cuaca turut memengaruhi cepatnya proses pertumbuhan dan penyebaran ulat bulu.

Hujan yang kerap mengguyur Samarinda beberapa waktu terakhir membuat perkembangan ulat bulu menjadi lebih pesat dibandingkan biasanya.

“Dari tanda-tanda yang kami deteksi, memang musim hujan membuat perkembangannya jauh lebih cepat,” ungkap Basuni.

Ia berharap, kolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dapat membantu mengidentifikasi penyebab utama munculnya kembali koloni ulat bulu, baik karena perubahan cuaca maupun interaksi dengan fauna lain.

Sebagai penutup, dirinya kembali menegaskan bahwa pohon rambai padi yang tumbuh di tepian sungai merupakan vegetasi langka yang perlu dilestarikan.

“Apalagi di pinggir sungai itu ada tanaman rambai laut. Itu jarang sekali ditemukan,” tutupnya.

Fakta Pohon Rambai Padi

Berdasarkan sejumlah literatur, rambai padi bernama latin Sonneratia caseolaris (L).

Pohon rambai padi merupakan vegetasi khas kawasan mangrove

Jika di Kaltim sebagai rambai padi, ada sejumlah nama daerah lainnya untuk Sonneratia caseolaris (L) .

Ada juga yang menyebut Sonneratia caseolaris (L) sebagai rambai mangrove. 

Di Singapura dan Malaysia biasa disebut berembang, di Filipina dikenal dengan nama pagatpat, sementara di Brunei ada yang menyebutnya pidada merah.   

Buah dari Sonneratia caseolaris ini adalah makanan bekantan atau Proboscis monkeys yang bernama latin Nasalis larvatus.

Baca juga: Dua Kali Diserang Ulat Bulu, Kini Taman Bebaya Samarinda Dibuka Kembali

(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved