Berita Samarinda Terkini
Fakta Rambai Padi, Pohon yang Dipertahankan DLH Samarinda saat Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya
Berikut fakta rambai padi, pohon yang dipertahankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda di tengah serangan hama ulat bulu di Taman Bebaya.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Amalia Husnul A
Namun, pihaknya tetap membuka ruang diskusi jika keberadaan pohon rambai padi benar-benar dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung.
“Kalau itu nanti dianggap sangat mengganggu, pasti kita akan diskusikan bersama pihak terkait untuk mencari solusi yang paling baik, baik bagi manusia maupun bagi lingkungan,” imbuhnya.
Faktor Cuaca Mempercepat Proses
Lebih lanjut, dirinya tak menampik bahwa faktor cuaca turut memengaruhi cepatnya proses pertumbuhan dan penyebaran ulat bulu.
Hujan yang kerap mengguyur Samarinda beberapa waktu terakhir membuat perkembangan ulat bulu menjadi lebih pesat dibandingkan biasanya.
“Dari tanda-tanda yang kami deteksi, memang musim hujan membuat perkembangannya jauh lebih cepat,” ungkap Basuni.
Ia berharap, kolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dapat membantu mengidentifikasi penyebab utama munculnya kembali koloni ulat bulu, baik karena perubahan cuaca maupun interaksi dengan fauna lain.
Sebagai penutup, dirinya kembali menegaskan bahwa pohon rambai padi yang tumbuh di tepian sungai merupakan vegetasi langka yang perlu dilestarikan.
“Apalagi di pinggir sungai itu ada tanaman rambai laut. Itu jarang sekali ditemukan,” tutupnya.
Fakta Pohon Rambai Padi
Berdasarkan sejumlah literatur, rambai padi bernama latin Sonneratia caseolaris (L).
Pohon rambai padi merupakan vegetasi khas kawasan mangrove
Jika di Kaltim sebagai rambai padi, ada sejumlah nama daerah lainnya untuk Sonneratia caseolaris (L) .
Ada juga yang menyebut Sonneratia caseolaris (L) sebagai rambai mangrove.
Di Singapura dan Malaysia biasa disebut berembang, di Filipina dikenal dengan nama pagatpat, sementara di Brunei ada yang menyebutnya pidada merah.
Buah dari Sonneratia caseolaris ini adalah makanan bekantan atau Proboscis monkeys yang bernama latin Nasalis larvatus.
Baca juga: Dua Kali Diserang Ulat Bulu, Kini Taman Bebaya Samarinda Dibuka Kembali
(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)
| Ismed Kusasih Tanggapi Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda, Warga Rasakan Gatal |
|
|---|
| Pohon Rambai Padi di Taman Bebaya Samarinda Habis Dilahap Ulat Bulu, Warga Diimbau tak Berkunjung |
|
|---|
| Akademisi Unmul Beri Pemahaman Cara Tangani Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda |
|
|---|
| Dampak Serangan Ulat Bulu, Taman Bebaya Samarinda Ditutup Sementara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20231103_Ulat-Bulu-di-Taman-Bebaya-Samarinda.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251031_Taman-Bebaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.