Berita Kutim Terkini
Kondisi Terkini Pembangunan Jembatan Telen di Kutai Timur, Warga Masih Terisolir
Pembangunan Jembatan Telen di Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pembangunan Jembatan Telen di Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur masih belum selesai.
Saat dikonfirmasi, Camat Telen, Petrus Ivung mengaku, terakhir pembangunan sampai pada pemasangan tiang atau pilar.
Namun, pemasangan tiang atau pilar jembatan pun juga belum selesai.
Informasi yang ia dapat, penyelesaian pemasangan pilar/tiang penyangga Jembatan Telen akan digabung dengan pelaksanaan APBD perubahan 2025 ini.
Baca juga: Viral Jalan Rusak ke SMKN 1 Telen Kutim, Camat Gandeng Perusahaan untuk Perbaikan
Hitungannya pemasangan tiang yang sekarang itu, mulai dari pengangkutan baja dari Kantor Dinas PUPR Kutim di Sangatta sampai pemasangan kerangka.
"Totalnya sudah dua bulan berjalan," ujar Ivung, Senin (3/11/2025) di Sangatta, Kutai Timur.
Menurutnya, pemasangan tiang atau pilar jembatan terpengaruh oleh kondisi banjir dengan arus yang deras yang berturut-turut sehingga proses pemasangan kesulitan dan sempat terhenti.
Sehingga, pihak kontraktor untuk memasukkan cor-coran ke dalam rangkanya kesulitan.
Baca juga: Musrenbang Kecamatan Telen Kutim 2026 Digelar, Warga Berharap Jembatan dan Jalan Jadi Prioritas
Diketahui, sebelumnya Jembatan Telen masuk dalam protek tahun jamak atau multi years 2023/2024.
Namun lantaran situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, sehingga terhambat.
Kemudian dilanjutkan kembali di tahun 2025 ini.
"Kalau harapan saya sih segera dapat terbangun, sehingga akses ya istilahnya terisolirnya masyarakat kita yang ada 6 desa di seberang, itu bisa tidak terisolir lagi lah," imbuhnya.
Baca juga: Kabar Gembira, Antar Desa di Kecamatan Telen Kutai Timur Bakal Terhubung Jembatan Tahun Ini
Jembatan Telen sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena merupakan satu-satunya penghubung antardesa.
Selama ini, masyarakat mengandalkan transportasi air seperti klotok untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
"Biasanya masyarakat di 6 desa seberang itu kalau mau aktifitas pakai kapal klotok atau ces," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251103_Pembangunan-Jembatan-Telen-Kutai-Timur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.