Pemprov Kaltim Sepakat Naikkan Status 3 Desa Tertinggal di Kubar Jadi Desa Berkembang

Dalam sesi diskusi yang dipandu Kepala Biro Kesra, Dasmiah, para kepala kampung menyampaikan tantangan yang mereka hadapi. Kepala Kampung Deraya, Syachrani, dan Kepala Kampung Gerunggung, Rachman, mengaku upaya peningkatan status kampung sudah sering dilakukan, namun hasilnya masih nihil.

“Diskusi dan rapat sudah sering, tapi hasilnya belum ada. Jalan rusak butuh dana besar, listrik belum masuk, bahkan sekolah dasar juga belum ada,” keluh keduanya.

Menanggapi hal itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Penajam Paser Utara, Niko Herlambang, berbagi pengalaman daerahnya dalam memperjuangkan perubahan status kawasan dari kehutanan menjadi non-kehutanan.

“Yang paling krusial itu di Kementerian Kehutanan. Tapi dengan komunikasi intens, Pemkab PPU berhasil mengenclave kawasan hutan seluas delapan ribu hektar,” ungkap Niko.

Sementara Jauhar Efendi dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim menyarankan agar Pemprov Kaltim menggelar pertemuan lintas instansi yang dipimpin langsung oleh Gubernur.

Langkah konkret ini diharapkan menjadi awal percepatan pembangunan di tiga desa tertinggal di Kutai Barat, agar segera menyusul desa lain yang telah berkembang pesat di Kalimantan Timur.

“Perlu pertemuan khusus dengan melibatkan bupati, Dinas Kehutanan, hingga Kementerian Kehutanan, agar status lahan masyarakat jelas dan ada alokasi anggaran yang cukup untuk pembangunan jalan, jembatan, dan listrik,” pungkasnya. (*)