Breaking News

Bangunan Tua Polsek Samarinda Kota

Bangunan Cagar Budaya di Jantung Kota, Warga Sekitar Tak Tahu Statusnya

Status cagar budaya yang telah disandang Polsek Samarinda Kota sejak empat tahun lalu ternyata tidak banyak diketahui masyarakat sekitar.

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Nisa Zakiyah
TribunKaltim.co/Raynaldi Paskalis
CAGAR BUDAYA - Ketua RT 04, Kelurahan Dadi Mulya, Samarinda Ulu, Budi Hartono (Kiri) dan Warga RT. 04, Slamet Riyanto saat ditemui dikediaman Budi Hartono, Senin (20/10/2025). Status cagar budaya yang telah disandang Polsek Samarinda Kota sejak empat tahun lalu ternyata tidak banyak diketahui masyarakat sekitar. (TribunKaltim.co/Raynaldi Paskalis) 

"Saya baru tau juga ini, baru kali ini saya dengar," ujarnya saat ditemui di kediamannya pada Kamis (6/11/2025).

Ramadhan yang merupakan perantau dan menikah dengan warga Samarinda mengakui pernah mendengar cerita tentang bangunan Belanda tersebut dari kakak iparnya.

Ia membenarkan perpindahan Polresta Samarinda dari Jalan Bhayangkara ke Jalan Slamet Riyadi.

Sebagai ketua RT yang menjabat sejak 2009, satu angkatan dengan Budi Hartono, Ramadhan telah 16 tahun mengamati perkembangan kawasan tersebut.

"Itu dulunya Polresta terus pindah, terus di sini (Polsek Samarinda Kota) ada Puskesmas dan beberapa bangunan lain," jelasnya.

Menurutnya, tidak ada hal istimewa yang menarik perhatiannya dari bangunan tersebut, selain fakta bahwa itu merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda.

Hubungan warga sekitar dengan pihak kepolisian setempat pun berjalan biasa-biasa saja.

Terkait peristiwa kaburnya 15 tahanan yang ramai diperbincangkan belakangan ini, Ramadhan mengungkapkan bahwa kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi sebelumnya, meskipun tidak sebanyak yang terakhir.

"Sekitar 3 kali-an sudah kayaknya sama yang terakhir itu, tapi kalo sebelumnya paling cuma 1 atau 2 orang aja yang kabur," paparnya.

Menanggapi rencana pemindahan polsek oleh Pemerintah Kota, Ramadhan menyatakan tidak keberatan. Namun, ia menekankan pentingnya perencanaan matang agar insiden serupa tidak terulang.

"Kita setuju-setuju aja, itukan kewenangan pimpinan. Tapi yang terpenting tata kelola nya harus lebih baik," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved