Berita Samarinda Terkini
Pameran Kesehatan Samarinda 2025 Resmi Dibuka Walikota Andi Harun, Deteksi Dini demi Cegah Stunting
Kegiatan yang mengusung tema “Samarinda Sehat, Cegah Stunting, Deteksi Dini Seluruh Keluarga untuk Samarinda Maju.”
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
Ringkasan Berita:
- Pameran Kesehatan Samarinda menghadirkan langsung berbagai pelayanan kesehatan;
- Masyarakat dapat mengakses berbagai layanan promotif, preventif;
- Tingkat kunjungan ke posyandu menurutnya masih belum maksimal.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Dinas Kesehatan Kota Samarinda resmi membuka Pameran Kesehatan 2025 di GOR Segiri Jalan Kesuma Bangsa, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (7/11/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Samarinda Sehat, Cegah Stunting, Deteksi Dini Seluruh Keluarga untuk Samarinda Maju.”
Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih, menegaskan bahwa kegiatan ini akan diupayakan menjadi agenda tahunan karena tidak sekadar menampilkan pameran stand, melainkan menghadirkan langsung berbagai pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan selama setahun penuh.
Menurut Ismed, masyarakat harus mengetahui seluruh bentuk kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan di Kota Samarinda.
Baca juga: Perhimpunan Bawe Paser Balikpapan Gelar Aksi Sosial Pengendalian Stunting
Karena itu, selama hampir tiga hari ke depan, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan promotif, preventif, hingga pemeriksaan kesehatan, termasuk USG untuk ibu hamil, secara gratis.
Ismed menyebut kegiatan tersebut merupakan bagian dari penyediaan layanan kesehatan dasar yang harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Termasuk di dalamnya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.
“Di sini juga ada CKG (cek kesehatan gratis) yang merupakan program prioritas pelayanan dari bapak presiden Prabowo di bidang kesehatan. Alhamdulillah CKG kita udah hampir 30 ribu lebih,” ujarnya.
Berbicara mengenai data pengukuran anak pada 2024 yang baru mencapai 38 persen, Ismed menjelaskan bahwa kunci peningkatan cakupan terletak pada optimalisasi pelayanan Posyandu sebagai fasilitas layanan dasar masyarakat.
“Makanya kalau sudah bicara posyandu maka peran serta partisipasi ya dari masyarakat untuk pemberdayaan. Ingat posyandu itu bukan milik dinas kesehatan tapi dia pemberdayaan dari masyarakat,” tegasnya.
Tingkat kunjungan ke posyandu menurutnya masih belum maksimal.
Oleh sebab itu, Pemkot Samarinda telah melatih kader-kader posyandu untuk mendorong masyarakat aktif mendatangi posyandu.
Ia mengatakan, layanan posyandu kini tidak lagi terbatas pada balita, melainkan juga remaja hingga lansia.
Baca juga: Nikmat tapi Berisiko, Ini 5 Dampak Negatif Berlebihan Minum Teh bagi Kesehatan
“Karena sekarang di posyandu itu macam-macam dan di situ semua integrasi layanan primer itu ada,” kata Ismed.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251107_Pemeriksaan-Kesehatan-di-Samarinda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.