Disporapar Perkirakan Perputaran Uang Selama Event Balikpapan Fest 2025 Lampaui Rp 5 Miliar

Ringkasan Berita:

• Balikpapan Fest 2025 di Dome BSCC sukses besar dengan lebih dari 40 ribu pengunjung dan perputaran ekonomi Rp 5 miliar. 
• Event ini jadi ladang cuan bagi UMKM dan pelaku kreatif, puncaknya konser Dewa 19. 
• Festival juga tuan rumah Parade Duta Wisata Indonesia dan masuk agenda Karisma Event Nusantara, menegaskan Balikpapan sebagai simpul penting ekonomi kreatif nasional.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Event Balikpapan Fest 2025 yang digelar di Dome BSCC Balikpapan jadi ladang cuan bagi para UMKM yang ikut menjual produk terbaiknya, Sabtu (8/11). 

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, usai mengunjungi beberapa tenant UMKM di acara Balikpapan Fest 2025.

"Event Balikpapan Fest 2025 mencatat capaian luar biasa, baik dari sisi jumlah pengunjung maupun perputaran ekonomi selama empat hari pelaksanaan, 6–9 November 2025 hari ini, " kata Ratih Kusuma. 

Baca juga: Ribuan Warga Nonton Konser Dewa 19 di BSCC, Rahmad Masud: Balikpapan Fest Event Unggulan Pemkot

Berbagai kegiatan pun diisi untuk memeriahkan Balikpapan Fest 2025 itu setiap harinya agar dipadati pengunjung dari berbagai wilayah, bahkan dari luar daerah.

Puncak keramaian terjadi pada Sabtu (8/11/2025) malam saat konser Dewa 19 digelar. Ribuan penonton memadati area Dome BSCC Balikpapan hingga ke luar kawasan jalan Raya.

“Untuk malam ini saja, jumlah pengunjung menembus lebih dari 40 ribu orang. Itu belum termasuk akumulasi tiga hari sebelumnya,” ujar Ratih Kusuma.

Ratih Kusuma menyebutkan, tingginya jumlah pengunjung berdampak langsung terhadap peningkatan transaksi ekonomi, terutama di zona UMKM dan stan pelaku kreatif.

Disporapar memperkirakan nilai perputaran uang selama festival telah melampaui Rp 5 miliar.

Selain itu, ladan cuan juga untuk warga yang sekitar Ruhui Rahayu para pelaku usaha disekitar kawasan Dome BSCC Balikpapan. 

“Banyak pedagang yang kami temui mengaku stok dagangannya habis. Ini menunjukkan daya beli masyarakat sangat tinggi dan kegiatan ini benar-benar menggerakkan ekonomi lokal,” jelasnya.

Menurut Ratih Kusuma, hasil positif tersebut merupakan buah dari perencanaan matang yang dilakukan pemerintah daerah bersama berbagai pihak.

Setiap pelaku UMKM dan kreatif yang terlibat, kata dia, melalui proses seleksi agar kualitas produk dan layanan tetap terjaga.

Selain itu, pembagian area festival juga dirancang agar tidak terjadi penumpukan massa dan memberi kesempatan tampil yang merata bagi pelaku seni, sanggar tari, musisi, serta komunitas kreatif lokal.

“Kuncinya ada pada kolaborasi dan ruang yang inklusif. Kami ingin semua pelaku kreatif di Balikpapan mendapatkan panggungnya,” tegas Ratih Kusuma.