Berita Nasional Terkini

Budi Arie Isyaratkan Gabung Gerindra, Projo Dinilai Jalankan Survival Mode di Era Prabowo

Budi Arie isyaratkan gabung Gerindra, Projo dinilai jalankan survival mode di era Presiden Prabowo.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Heriani AM
Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
KONGRES PROJO - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi beserta jajaran organisasi Projo, di sela-sela Kongres III DPP PROJO, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025). Budi Arie mengaku ingin berlabuh di Partai Gerindra. (Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami) 

Ringkasan Berita:
  • Pernyataan Budi Arie untuk bergabung ke Gerindra menandai perubahan besar dalam arah politik Projo
  • Budi Arie menegaskan tetap setia pada Jokowi
  • Pengamat menilai langkah Budi Arie gabung ke Gerindra sebagai strategi bertahan hidup di bawah pemerintahan baru

TRIBUNKALTIM.CO -  Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, menyampaikan pernyataan mengejutkan dalam Kongres ke-3 Projo di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/11/2025).

Setelah lebih dari satu dekade dikenal sebagai loyalis Presiden ke-7 RI Joko Widodo, ia secara terbuka menyatakan keinginan untuk bergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

“Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra,” ucap Budi Arie.

Mantan Menteri Koperasi yang dicopot pada 8 September 2025 itu mengklaim mendapat dukungan penuh dari anggota Projo.

Baca juga: Budi Arie Segera Temui Prabowo, Sinyal Projo Gabung Gerindra Makin Kuat

“Ya, menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk mengambil langkah-langkah untuk bergabung dalam Partai Gerindra,” tambahnya.

Respons Gerindra

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan keterbukaan partainya terhadap langkah Budi Arie.

“Kalau Gerindra siap, gelombang besar dari manapun. Ya, kita namanya aspirasi, tentu kita pertimbangkan untuk diakomodir,” ujarnya.

Budi Arie Tegaskan Tak Tinggalkan Jokowi

Meski menyatakan niat bergabung ke Gerindra, Budi Arie menolak anggapan bahwa langkah tersebut berarti meninggalkan Jokowi. Ia meminta media tidak membingkai pernyataannya sebagai bentuk perpecahan.

“Sejarah Projo adalah sejarahnya Bapak Jokowi selama 10 tahun, dari 2014 sampai 2024. Jadi kalau ada yang bilang Projo pisah dari Bapak Jokowi, itu framing adu domba,” tegasnya.

Baca juga: Projo Dekati Gerindra, Pengamat Nilai Strategi Politik Jokowi untuk Pantau Arah Partai Prabowo

Pengamat: Survival Mode Projo

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, menilai langkah Budi Arie dan Projo justru menunjukkan kecenderungan meninggalkan Jokowi.

Menurutnya, Jokowi tidak pernah secara terbuka meminta Projo bergabung ke Gerindra.

Ia menilai, pilihan yang lebih logis jika ingin tetap bersama Jokowi adalah merapat ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengingat Jokowi belakangan menunjukkan dukungan besar terhadap partai tersebut.

“Idealnya kan begitu (Projo ke PSI). Karena Pak Jokowi cenderungnya ke sana. Terakhir, kalau kita lihat semangat membesarkan PSI, besar sekali,” kata Nyarwi.

Menurutnya, langkah Budi Arie dan Projo lebih merupakan strategi bertahan hidup di era pemerintahan baru.

“Saya kira itu strategi survive Projo dan Budi Arie untuk selalu bertengger di kekuasaan, dengan cara manuver seperti itu,” jelasnya.

Baca juga: Respons Budi Arie soal Projo Disebut Putus Hubungan dengan Jokowi

Pragmatisme Politik Relawan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved