Jerat Model Pakaian Ketat
Kronologi Penipuan Casting, Mahasiswi Samarinda Diminta Foto Sensual Berhijab Tawaran Jutaan Rupiah
Puluhan mahasiswi Samarinda jadi korban penipuan casting model berbayar, Pelaku mahasiswa drop out kirim 'surat cinta' berisi permintaan foto sensual
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Modus penipuan berkedok tawaran casting model di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) telah memakan puluhan korban.
Diduga kuat seorang mantan Mahasiswa dari salah satu Universitas di kota Samarinda yang diduga kuat melakukan penipuan tersebut.
Pelaku pun menargetkan mahasiswi dengan modus tawaran dana yang menggiurkan, namun berujung dengan permintaan foto tidak senonoh.
Kasus ini terungkap, setelah sejumlah Mahasiswi yang menjadi korban mengadu ke Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak Kaltim beberapa waktu lalu.
Dua korban, kita sebut saja mereka Iwet dan Butet (nama samaran), mahasiswi yang ditemui Tribunkaltim.co mengungkapkan kronologi saat dihubungi oleh pelaku yang mengaku alumni kampus ternama dengan tawaran bayaran fantastis untuk proyek busana hijab friendly.
Baca juga: Lowongan Kerja Bermodus Foto Sensual Berhijab Resahkan Mahasiswi Samarinda, TRC PPA Kaltim Kawal
Butet, yang merupakan mahasiswi semester tiga di salah satu Universitas di Samarinda mengungkapkan kronologi awal saat kejadian yang menimpanya pada 22 Agustus lalu.
Ia bilang, sekitar pukul 21.30 WITA, ia dihubungi melalui Direct Message (DM) di Instagram bernama (Erlangga), awalnya terduga pelaku memperkenalkan diri sebagai alumni arsitektur tahun 2019 dari salah satu Universitas di Samarinda dan menawarkan korban menjadi model untuk produk busana barunya.
"Awalnya saya tertarik karena emang job ini tuh kayak belum pernah saya dapat. Jadi, oh ya udah mungkin bisa nambah pengalaman baru," ujar Butet.
Tawaran tersebut terdengar baik sekali, dengan bayaran yang dijanjikan cukup fantastis, yaitu mulai dari Rp4 juta hingga Rp25 juta. Saat itu pelaku mengklaim sedang berinovasi membuat baju model Sabrina yang hijab friendly.
Tidak puas DM Instagram, keduanya pun beralih ke WhatsApp, disitu Ia diminta untuk mengirimkan contoh foto menggunakan baju Sabrina.
Baca juga: Eksploitasi Digital Mahasiswi Kaltim, Psikolog Unmul: Ini Kekerasan Seksual Online
Butet yang tak memiliki hijab sesui permintaan pelaku, kemudian Butet pun mencoba mengakali dengan kemeja dan jilbab pasmina untuk mengirim ke Pelaku.
Namun, setelah beberapa kali percobaan foto yang dianggap belum cocok.oleh pelaku, kedoknya mulai terbongkar. Pelaku mulai terang-terangan meminta hal yang tidak wajar.
"Butet (bukan nama sebenarnya) tahu kan ya, kalau misalnya baju Sabrina ini tuh yang dilihat itu adalah bentuk dadanya,' dia bilang gitu," kenang Butet.
Tidak sampai disitu, Pelaku kemudian menyarankan korban menggunakan manset dan mengatur pose agar bentuk dadanya terlihat jelas.
Usia permintaan itu, Butet mulai timbul curiga, meskipun sempat menuruti permintaan untuk berfoto menggunakan manset dengan wajah diblur.
Baca juga: Unmul Respons Kasus Penipuan Berkedok Model yang Sasar Mahasiswi
Kecurigaan Butet semakin jadi, saat pelaku menyebut akan melakukan pemotretan di Hotel Fugo dan memintanya memesan kamar, namun uangnya tak kunjung dikirim ke rekening Butet.
Saat dilakukan ditanya lebih lanjut oleh Butet dan temannya, pelaku mengklaim berada di bawah naungan agensi desa wisata di Bali dan menyebut nama kepala yayasannya.
Namun, setelah dicek, kepala yayasan yang disebut ternyata sudah meninggal satu tahun lalu.
Hal serupa juga diceritakan oleh Iwet yang mana dirinya dichat seorang pria yang mengaku bernama Erlangga, pada Februari 2024 lalu melalui Instagram.
Saat itu akun yang bernama Erlangga itu memperkenalkan diri secara meyakinkan, menyebut dirinya alumni arsitektur dari Universitas Polnes dan bahkan mantan menteri di BEM kampus, sebelum akhirnya meminta korban melanjutkan komunikasi via WhatsApp.
Baca juga: Jebakan Modeling Berbayar Mahal, Puluhan Mahasiswi di Kaltim Diduga jadi Korban Eksploitasi Foto
Saat komunikasi berlanjut di WhatsApp Pelaku menawarkan yang serupa dengan korban lain yang sangat menggiurkan, dengan mengikuti proyek model di Bali dengan fee antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, ditanggung hotel, tiket pesawat, dan boleh membawa satu teman.
"Namanya tawarannya ini cukup menggiurkan, apalagi saya pas baru wah menarik ini rezeki ini," ujarnya.
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku juga mengirimkan dokumen palsu berupa Memorandum of Understanding (MoU) dan mengarahkan korban mengecek perusahaannya di Google, yang ternyata ada namun pimpinannya sudah meninggal dunia.
Setelah korban tertarik, pelaku mulai meminta foto casting dengan permintaan yang tidak wajar. Pelaku meminta model busana Sabrina yang berhijab tapi seksi dengan menggunakan manset. Iwet kemudian mulai curiga saat pelaku terus mendesak foto yang lebih terbuka.
"Coba dijepit (bajunya) di pipi itu ya supaya lekuk tubuh terbentuk dan dadanya tuh terbentuk," kata Imet saat menirukan permintaan pelaku kala itu.
Baca juga: Mahasiswi Samarinda Ditangkap Polda Kaltim, Promosikan Situs Judi Online, Hapus Jejak Tiap Dini Hari
Untungnya Iwet tidak sampai mengirimkan foto karena sudah curiga dari awal. Namun, dari korban lain yang ia temui, pelaku menggunakan kata-kata manis dan jaminan privasi sangat terjaga untuk membujuk mereka mengirimkan foto atau video.
"Belum sejam kita kenal sama orang dia udah minta foto," tambah Iwet, menunjukkan betapa cepatnya pelaku beraksi.
Setelah melakukan penelusuran oleh Korban diketahui pelaku bukan alumni kampus yang disebutnya, melainkan mahasiswa yang drop out (DO) pada tahun 2022 karena berbagai masalah, termasuk tindak kriminal pencurian mobil sewaan. Pelaku diketahui berasal dari Berau, dan tidak berkerja di Bali.
"Ia memang pernah mahasiswa, tapi di Do oleh Kampus tahun 2022 karena berbagai masalah yang ia lakukan selam kuliah," katanya.
Butet dan Iwet serta puluhan kawannya, kini tengah mengadu ke TRC PPA Kaltim, dan mereka mengaku mengalami trigger psikologis saat mengingat kembali kejadian tersebut.
"Jujur saya sebenarnya juga takut ketika kasus ini di buka kembali dan sampai ke orang tua saya," ungkapnya.
Butet pun berpesan kepada perempuan lain di luar sana untuk lebih waspada dan bijak dalam menerima tawaran kerja, terutama dari orang asing.
"Jangan mudah tergiur dengan tawaran yang nilainya besar apalagi tawarannya itu melalui via online, Banyak motif penipuan sekarang yang tujuannya buat pemerasan, buat seperti hal-hal yang tidak diinginkan." Tutur Iwet. (*)
| Jerat Model Pakaian Ketat di Kaltim, Aktivis Perempuan Desak Kampus dan Keluarga jadi Ruang Aman |
|
|---|
| Lowongan Kerja Bermodus Foto Sensual Berhijab Resahkan Mahasiswi Samarinda, TRC PPA Kaltim Kawal |
|
|---|
| Eksploitasi Digital Mahasiswi Kaltim, Psikolog Unmul: Ini Kekerasan Seksual Online |
|
|---|
| Eksploitasi Digital Berkedok Tawaran Model Busana di Kaltim, Aktivis Singgung Gagalnya Negara |
|
|---|
| Unmul Respons Kasus Penipuan Berkedok Model yang Sasar Mahasiswi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-kekerasan-dalam-rumah-tangga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.