Berita Samarinda Terkini
Samarinda Usul Rp129 Miliar untuk Revitalisasi Sekolah, Menanti Kucuran Dana Pusat
Pemkot terus berupaya revitalisasi sarana-prasarana pendidikan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
Ringkasan Berita:
- Disdikbud telah mengusulkan kebutuhan anggaran sekitar Rp129 miliar untuk revitalisasi sejumlah sekolah;
- Keputusan relokasi dilakukan sangat hati-hati, mempertimbangkan jarak tempuh dan kenyamanan siswa;
- Pemkot mencari mekanisme dan peluang pendanaan pusat untuk revitalisasi sekolah.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Pemkot terus berupaya revitalisasi sarana-prasarana pendidikan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Saat ini kembali memasuki fase penting setelah rangkaian pertemuan pemerintah daerah dengan kementerian terkait di Jakarta baru-baru ini.
Demikian diutarakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin kepada TribunKaltim.co pada Minggu (16/11/2025).
Dia mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membahas langsung mekanisme dan peluang pendanaan pusat untuk revitalisasi sekolah, skema yang kini diharapkan dapat menutup keterbatasan APBD yang tengah mengalami koreksi.
Baca juga: Samarinda Bangun Sekolah Rakyat Terintegrasi Mulai Desember, Nilainya Rp250 Miliar
Asli menjelaskan bahwa pihaknya telah mengusulkan kebutuhan anggaran sekitar Rp129 miliar untuk revitalisasi sejumlah sekolah di Samarinda.
“Dana anggaran dari pusat yang kita usulkan kemarin sekitar Rp 129 miliar. Ini teman-teman Disdikbud yang teknis sedang memasukkan data di aplikasinya, karena semua by system sekarang,” ujarnya di Samarinda.
Ia menegaskan bahwa pengajuan tersebut dilakukan di luar skema pendanaan APBD Samarinda.
Dorongan untuk memaksimalkan sumber anggaran dari pusat juga merupakan arahan langsung Wali Kota Samarinda.
“Karena anggaran kita juga sedang terkoreksi jadi kita berusaha mendapatkan yang dari luar juga," katanya.
"Mudah-mudahan lah. Tapi kalau tahun lalu kita dapat juga itu ada Rp 18 miliar. Tahun ini mudah-mudahan bisa,” tambahnya.
Hanya SMP Negeri 48 Samarinda Saja
Dalam kesempatan yang sama, Asli turut menjelaskan pertimbangan pemerintah terkait relokasi sekolah yang sebelumnya juga telah dibahas.
Menurutnya, keputusan relokasi dilakukan sangat hati-hati, mempertimbangkan jarak tempuh dan kenyamanan siswa.
“Jadi yang direlokasi SMP 48 saja karena seperti yang disampaikan Pak Wali, memindahkan sekolah itu bukan karena lokasi saja tapi ada yang kita pikirkan, kira-kira murid ini jauh atau tidak,” jelas Asli.
Hal serupa, kata dia, juga diterapkan pada beberapa sekolah lain seperti SMPN 24, SDN 013, dan SDN 027.
Baca juga: Legislator Kaltim Puji Langkah Berani Wali Kota Andi Harun Bangun Sekolah Terpadu di Samarinda
Pemerintah memilih strategi cut and fill untuk optimalisasi lahan tanpa harus memindahkan sekolah.
“Jadi di cut and fill saja. Nanti kita bangunkan yang di depan jadi lokasinya tidak pindah. Karena sulit, ada yang bagus tapi agak jauh,” tegasnya.
Dengan sistem pengajuan yang kini serba digital, Pemkot Samarinda terus melengkapi data dan dokumen untuk memastikan usulan revitalisasi dapat masuk dalam alokasi tahun anggaran berikutnya.
Pemerintah daerah berharap dukungan pendanaan dari pusat kembali mengalir setelah tahun sebelumnya Samarinda memperoleh Rp18 miliar melalui program serupa. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250804_Atap-SDN-020-Samarinda-Utara-Bocor.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.