Tribun Kaltim Hari Ini
10 Daerah di Kaltim Waspada Bencana, Rudy Mas'ud Cek Kesiapan Hadapi Banjir hingga Longsor
Seluruh 10 daerah di Kaltim masuk status waspada jelang cuaca ekstrem akhir tahun, Gubernur Rudy Mas’ud tekankan kesiapsiagaan penuh.
“Alhamdulillah, semua sarana dan prasarana dalam keadaan ready to use. Pemerintah provinsi juga telah menyalurkan bantuan peralatan, termasuk alat komunikasi, kepada kabupaten/kota,” jelasnya.
Rudy memastikan bahwa pengecekan lanjutan akan dilakukan di semua daerah untuk memastikan kesiapan maksimal.
“Kami akan cek kembali kesiapan 10 kabupaten/kota. Balikpapan sudah sangat siap, Kodam Mulawarman juga demikian. Kami yakin Polda Kaltim dan instansi lainnya juga telah menyiapkan sarana terbaik,” tambahnya.
Ditegaskan, seluruh jajaran pemerintah daerah, TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan tetap siaga 24 jam dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti informasi cuaca, dan segera melapor jika terjadi kondisi darurat.
“Ketangguhan dalam menghadapi bencana ada di tangan kita semua. Dengan sinergi Forkopimda dan dukungan masyarakat, kita berharap Kalimantan Timur tetap aman dan terkendali,” pungkas Rudy Masud.
Baca juga: Gubernur Kaltim Beri Pesan di Pelantikan Bupati dan Wabup Mahakam Ulu, Rudy Masud: Hindari KKN
Tekankan Respons Cepat
Memasuki musim penghujan, Pemkot Samarinda juga memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan menggelar Apel Gelar Kesiapsiagaan yang dipimpin langsung Wali Kota Andi Harun.
Dalam sambutannya, Andi Harun menegaskan pentingnya respons cepat, tepat, dan terukur sebagai kunci penanganan bencana di daerah yang memiliki tingkat risiko tinggi seperti Kalimantan Timur.
Apel Siaga Bencana diikuti berbagai unsur, mulai Dandim 0901 Samarinda, Polres Samarinda, Brimob, Damkar, Dishub, Satpol PP, Dinas Sosial, dan elemen masyarakat.
Kegiatan ini menjadi bukti sinergi lintas sektor untuk membangun kesiapan bersama menghadapi kemungkinan bencana alam.
Andi Harun menegaskan, Apel Siaga Bencana merupakan wujud nyata komitmen seluruh pihak dalam meningkatkan antisipasi terhadap bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Wilayah Kaltim memiliki potensi bencana alam yang harus menjadi perhatian serius kita semua, mulai kebakaran hutan dan lahan, banjir, hingga berbagai bencana lain," ujarnya. Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan adalah hal yang tidak bisa ditawar.
Apel Gelar Pasukan ini dinilai strategis untuk memastikan seluruh perlengkapan, personel, dan koordinasi dapat berjalan maksimal ketika situasi darurat terjadi. "Gelar perlengkapan, pengecekan kesiapan personel, hingga koordinasi penanggulangan bencana harus dilakukan secara maksimal agar apabila terjadi bencana kita siap meresponsnya dengan cepat, tepat, dan efektif," tegasnya.
Andi Harun juga menyoroti empat poin utama yang harus menjadi pegangan seluruh unsur pelaksana. Pertama, kesiapsiagaan merupakan kesadaran kolektif yang menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat pemerintah.
Mitigasi harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251123_hl.jpg)