Rakerda Gerindra Kaltim

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Gabung Gerindra, Seno Aji: Dulu Berwarna Kini Sudah Putih

Dua tokoh daerah, Bupati Kukar Aulia Basri dan mantan Ketua DPRD Berau Madri Pani, resmi bergabung ke Gerindra Kaltim pada Rakerda di Samarinda.

Editor: Heriani AM
Tribun Kaltim
RAKERDA GERINDRA KALTIM - Tangkapan layar HL Tribun Kaltim hari ini, Senin (24/11/2025). Dua tokoh daerah, Bupati Kukar Aulia Basri dan mantan Ketua DPRD Berau Madri Pani, resmi bergabung ke Gerindra Kaltim pada Rakerda di Samarinda. 

“Menurut saya pribadi, sosok Madri pani, humble dan mudah bergaul,” katanya.

Dijelaskan Jakariya, target 6 kursi bukan tidak mungkin diraih oleh Gerindra.

Saat ini kader yang menduduki kursi DPRD Berau sebanyak 4 kursi. 

“6 itu tidak besar menurut saya,” tutupnya. 

Baca juga: Aulia Rahman Basri dan Madri Pani Gabung Gerindra Kaltim, Seno Aji: Selamat Datang!

Jaga Keselarasan Program

Kepindahan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Basri Rahman, ke Partai Gerindra Kalimantan Timur (Kaltim) kini menjadi perbincangan.

Tak hanya Aulia Basri, mantan Ketua DPRD Berau periode 2019–2024, Madri Pani, juga resmi bergabung ke Gerindra Kaltim.

Dalam konteks pemerintahan saat ini, kebutuhan menyelaraskan program pusat dan daerah menjadi salah satu faktor penting untuk mempercepat pembangunan.

Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), Saipul Bahtiar, menilai dinamika politik nasional dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya keselarasan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.

Menurutnya, praktik politik modern kini tidak lagi sepenuhnya ditentukan oleh garis ideologi partai, melainkan oleh efektivitas koordinasi antara pejabat publik dan pusat kekuasaan.

“Perpindahan ke partai penguasa tentu memiliki keuntungan dari segi dukungan anggaran hingga pengamanan program di kabupaten. Janji kampanye yang membutuhkan dukungan partai berkuasa juga lebih mudah direalisasikan. Secara politik, komunikasi menjadi linear antara Gubernur dan Wakil Gubernur,” jelasnya, Minggu (23/11) malam.

Dari sisi pemerintahan, langkah Aulia Basri bergabung ke Partai Gerindra dinilai menguntungkannya, terutama karena kondisi fiskal Kukar saat ini disebut hampir “sekarat”.

Meski pada Pilkada 2024 ia diusung oleh PDI Perjuangan bersama Rendy Solihin, kebutuhan untuk merealisasikan janji kampanye menuntut komunikasi intens dengan partai berkuasa.

Saipul menduga langkah Presiden Prabowo dalam mengamankan fiskal nasional mulai memberi dampak pada situasi politik di daerah.

“Dari sisi kepentingan politik, ini jelas berdampak. Kini masing-masing pihak, baik Aulia maupun Rendy Solihin, menjalani jalannya sendiri. Kemungkinan besar keduanya menjadi rival pada Pilkada mendatang. Namun seorang bupati harus punya banyak cara agar APBD tidak hanya membiayai kewajiban, tetapi juga janji kampanye. Merapat ke Gerindra menjadi salah satu jalannya,” bebernya.

Saipul juga menilai bergabungnya Madri Pani merupakan langkah tepat bagi Gerindra Kaltim.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved