Milisi Abu Sayyaf

Hari Ini, 8 April, Batas Akhir dari Abu Sayyaf: Tebus Rp 14,3 Miliar atau 10 WNI Sandera Dibunuh

Hari ini, Jumat (8/4/2016) batas terakhir kesempatan dari militan Abu Sayyaf untuk 10 WNI yang disandera. Tebus Rp 14,3 miliar atau sandera dibunuh

(AP)
Militan Abu Sayyaf di Pulau Jolo, selatan Filipina. (AP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, Jumat (8/4/2016) merupakan batas terakhir dari militan Abu Sayyaf. Kelompok teroris yang bergerak di sekitar Pulau Jolo, Filipina Selatan itu meminta tebusan uang senilai 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar. Jika diberikan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik akan dibebaskan.

Jika tuntutan tidak dipenuhi, bagaimanakah keselamatan jiwa para sandera?

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso pada 1 April lalu. Sutiyoso menyebut upaya negosiasi terus-menerus dilakukan agar 10 ABK WNI dibebaskan.

Kelompok Abu Sayyaf mengancam akan membunuh semua anak buah kapal tunda pengangkut batu bara, jika tidak memenuhi permintaan sampai 8 April 2016.

(TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO) - Panglima Komando Cadangan Startegis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jendral TNI Edy Rahmayadi memakai topi loreng usai memimpin apel kesiap siagaan sejumlah Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Yonif 613 Raja Alam, Kota Tarakan Sabtu (2/4/2016) pagi.

BACA JUGA: Tentara Filipina Tak Bisa Tangani Abu Sayyaf, Pangkostrad Pede TNI Mampu

Jika tuntutan tebusan tersebut tidak dipenuhi, milisi Abu Sayyaf mengancam akan menghabisi seluruh sandera.

"Karena itu kami akan negosiasi terus. Ini kan masih 8 hari waktu kita," ujar Sutiyoso, ketika itu.

Martje Vemmy Wowor, warga Sasaran Tondano Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, salah seorang yang paling khawatir akan keselamtan jiwa Julian Philip, suaminya.

BACA JUGA:  Tawaran Indonesia Kirim Pasukan Ditolak, Militer Filipina Sudah Kepung Lokasi Penyanderaan WNI

(AFP) - Ilustrasi seorang prajurit marinir Filipina

 Julian Philip salah satu awak kapal Brahma 12 yang menjadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.

Martje dan Mark Philip, putra mereka yang baru berusia 4 tahun 6 bulan, hanya dapar berpasrah dan berdoa untuk sang suami.

BACA JUGA:  Mengadu pada Gubernur, Istri Sandera Menangis


(Tribunmanado/alpen martinus) - Martje, istri Juan Philip menunjukkan foto suami kepada Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey

 
”Kami berserah kapada tuhan, sebab secara pribadi saya tidak kuat tapi Tuhan yang berikan kekuatan kepada saya,” katanya kepada Tribun-Manado.com.

Seberapa mengkhawatirkan ancaman Abu Sayyaf, sempalan kelompok MNLF, yang belakangan bergabung jaringan teroris internasional, Al Qaeda serta Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved