Sadis. . . Menolak Lamaran Pernikahan, Remaja Perempuan Ini Dibakar Hidup-hidup
Seorang remaja perempuan Pakistan tewas setelah mendapatkan siksaan dan dibakar hidup-hidup di darah timur laut bagian negara konservatif tersebut.
TRIBUNKALTIM.CO, PAKISTAN - Seorang remaja perempuan Pakistan tewas setelah mendapatkan siksaan dan dibakar hidup-hidup di darah timur laut bagian negara konservatif tersebut.
Berdasarkan keterangan dari pihak kerabat dan kepolisian menyebutkan tindakan kriminal yang terjadi hari Rabu, kemarin (1/6/2016) dikarenakan remaja tersebut menolak lamaran pernikahan dari pihak keluarga pria.
Seperti dilansir melalui laman AFP, Kamis (2/6/2016), Maria Sadaqat (19) diserang oleh sekelompok orang pada hari Senin pekan ini di daerah Desa Upper Dewal dekat dengan sebuah resor di bukit musim panas Muree, di luar ibukota Islamabad, Pakistan.
"Ia disiksa dengan sangat brutal kemudian dibakar hidup-hidup. Kami sempat membawanya ke rumah sakit Institut Kesehatan Pakistan di Islamabad. Namun naasnya, ia meninggal dunia karena luka-luka parah di sekujur tubuhnya" ujar Abdul Basit, selaku paman korban.
Baca: Pulang Sekolah Gadis Ini Dibakar Hidup-hidup, Ia Minta Ibunya Memaafkan ISIS
Dokter yang menangani remaja ini menyebutkan bahwa Maria mengalami luka bakar serius.
"Remaja malang ini sempat bertahan, namun ia tidak bisa selamat karena hampir di seluruh bagian tubuhnya mengalami luka bakar serius," ungkap Ayesha Ihsani, selaku dokter rumah sakit.
Keluarga yang berduka memprotes atas kematian remaja itu, kemudian pihak kepolisian bergerak untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan post-mortem.
Abdul, paman korban juga menjelaskan jika keponakannya telah diserang oleh kepala sekolah swasta dimana ia pernah bekerja sebagai guru sebelumnya.
Baca: Mengenaskan Nasib Remaja Putri Ini, Ia Dibakar Hidup-hidup karena Membantu Temannya
Ia dijodohkan dengan anaknya namun Maria menolak lamaran pernikahan yang diajukan tersebut.
"Pria tersebut telah bercerai dua kali, jadi keponakan saya menolak lamaran tersebut dan rela meninggalkan pekerjaannya, namun ketika pihak pria tersebut terus membujuknya namun akhirnya justru menyerangnya hingga tewas," ungkap Abdul Basit.
Sebelum tewas, korban sempat menyebutkan empat nama tersangka yang terlibat dalam penyerangan atas dirinya.
Sementara menurut keterangan dari Mazhar Iqbal dari pihak kepolisian, telah menangkap setidaknya satu orang dari terdakwa dan masih memburon tersangka lainnya.
Kasus ini merupakan kedua kalinya yang telah terjadi dalam kurun waktu satu bulan, seorang wanita dibunuh karena masalah pernikahan.