Pembunuhan Sadis

Saat Tugas Keluar, Terduga Pelaku Pembunuhan Bocah selalu Tutupi Wajah

Penyamaran terduga pelaku pembunuhan dan pembakaran Neysa Nur Azlya, bocah perempuan 4 tahun, asal Sangkulirang, Kutim, hanya bertahan beberapa hari.

Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/muhammad afridho septian
Detik-detik penangkapan Ijur alias Jurjani, terduga pelaku pembunuhan dan pembakaran Neysa Nur Azlya binti Fathurrahman, bocah perempuan 4 tahun, asal Sangkulirang, Kutai Timur, Kaltim, hanya bertahan beberapa hari. 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Budi Susilo dan Muhammad Afridho Septian

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Penyamaran terduga pelaku pembunuhan dan pembakaran Neysa Nur Azlya binti Fathurrahman, bocah perempuan 4 tahun, asal Sangkulirang, Kutai Timur, Kaltim, hanya bertahan beberapa hari.

Ia menyamar menggunakan nama Edi. Dan saat setiap kali bertugas luar, ia selalu menutupi wajah.

Itulah cara Jurjani (54) alias Ijur, tersangka pembunuh Azly, sapaan Neysa Nur Azlya yang berhasil diringkus Tim Reserse Kejahatan Disertai Kekerasan (Jatanras) Polres Balikpapan, Sabtu (16/7/2016) malam.

Ini berarti dia melarikan diri 10 hari setelah membunuh Azly pada 7 Juli lalu. Ia sempat bekerja selama liam hari sebagai karyawan toko bahan bangunan Aziziah Putra yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 5, Balikpapan.

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Kader PKS Lacak Pelaku Pembunuhan Bocah 4 Tahun, Siapkan Imbalan untuk Informan

Selama bekerja di luar area toko, Ijur alias Edi, berperilaku berbeda dari biasanya.

“Jika di dalam toko, Edi tidak menutupi wajahnya, namun saat mendapat tugas ke luar toko, mengantar pesanan pembeli, Edi selalu ditutup wajah pakai kain syal,” ujar Khaidir (24), salah seorang karyawan toko Putra Aziziah.

Edi menutupi wajah pakai kain berbahan microfiber polyester, yang bisa berfungsi penutup kepala sekaligus masker wajah.
Khaidir melihat sendiri Ijur, alias Edi, sering bergaya di luar kebiasan ketika berada di luar toko.

"Kalau di toko biasa saja. Tidak pakai topi, tidak pakai kupluk, tidak pakai penutup kain. Wajahnya yang dilihatkan begitu saja," kata Khaidir, yang tubuhnya di bagian leher ada tatonya.

Ijur mengenakan kain syal sebagai penutuh wajah bukan karena faktor cuaca. Sebab cuaca panas terik maupun mendung, Ijur tetap saja menutup wajahnya saat keluar toko.

Seperti di antaranya ketika mengirim pesanan pasir ke konsumen yang ada di daerah Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan Selatan.

"Saya tanya kenapa pakai ditutup wajahnya? Memangnya tidak panas? Lalu dia bilang ke saya tidak apa-apa hanya ingin ditutup. Katanya supaya tidak kena debu," ujarnya yang mengingkat perkataan Ijur.

Muchlis (44 tahun), pemilik toko bahan bangunan Aziziah Putra, mengungkap perihal Ijur. "Dia (Ijur) datang menghadap ke saya. Bilangnya dari Banjar. Baru datang tiba Balikpapan. Butuh kerja dan makan," ujar Muchlis.

BACA JUGA: Orangtua Pelaku Pembunuhan Eno Syok, Pingsan Lalu Mengungsi

Saat berbincang dengan Tribun Kaltim, Muchlis mengatakan, Ijur menggunakan nama Edi, sekitar lima hari lalu, saat datang ke toko material itu. Waktu Ijur bertemu langsung dengan Muchlis di tokonya.

Ia mengaku bernama Edi, lahir di Banjarmasin. Namun ketika Muchlis menanyakan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Ijur tidak memberikan dengan alasannya KTP milik Ijur tertinggal di Banjarmasin.

Ketika datang, Ijur dalam kondisi pakaian lusuh. Ia menenteng sebuah kantung plastik yang berisikan kain. "Saya lihat kasihan sekali. Sudah tua. Katanya tidak punya saudara. Pergi sendiri ke Balikpapan," ujarnya.

Muchlis mengaku tidak tahu dan tidak menyangka Ijur seorang buronan. Soalnya saat diajak berbicara tidak ada perilaku yang mencurigakan seperti gemetar atau gugup.

Tanpa kecurigaan inilah, Muchlis menerimanya dan dipekerjakan di bagian tukang angkut pengiriman barang. "Tidak ada tanda-tanda yang aneh. Sikapnya biasa-biasa saja, seperti orang yang tidak bersalah," katanya.

Karena merasa iba, Muchlis mengizinkan Ijur bekerja dengan bayaran berupa makan dan minuman saja, bukan gaji uang harian atau bulanan.

"Saya kasih izin tinggal di mess tempat kerja bersama anak buah saya yang lain. Makan silahkan bisa sepuasnya, sekenyangnya," tuturnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved