Berita Pemkab Penajam Paser Utara

Marjani Sarankan Dibentuk Forum Orangtua

Kemudian terkait tidak tersedianya anggaran untuk kegitan tertentu agar diupayakan dengan dibicarakan bersama dengan para orangtua murid.

HO
Kepala Disdikpora PPU Marjani saat melakukan silaturahmi dengan orangtua SMAN 8 PPU pada hari pertama masuk sekolah. 

- Orangtua Dihadirkan Pada Hari Pertama Masuk Sekolah

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupten Penajam Paser Utara (PPU) Marjani, memimpin apel pagi di SMA Negeri 8 PPU, Senin (18/7/2016) pagi.

Menurutnya, sesuai arahan  Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies  Baswedan, bahwa hari pertama masuk sekolah  agar sekolah menghadirkan orangtua  murid.

"Kita sambut orangtua murid itu dengan baik, kemudian kenalkan sekolah dimana anak mereka dididik, kenalkan guru-guru yang akan mendidik mereka, yang lebih penting lagi diharapkan orangtua murid juga memiliki tangggung jawaab terhadap pelaksanaan pendidikan anak-anak mereka di sekolah ini," jelas Marjani.

BACA JUGA

Momentum ini lanjutnya secara umum untuk memberitahukan dan menunjukkan  sarana dan prasarana serta guru-guru yang akan mengajar kepada orangtua, termasuk menunjukkan lingkungan sekolah dimana anak-anak mereka akan dididik, sehingga ke depannya nanti bila ada permasalahan tidak sampai berlarut-larut.

"Yang terpenting adalah komunikasi aktif dari orangtua kepada anak-anaknya,  dan komunikasi antara orangtua murid kapada guru-gurunya. Bentuknya terserah namun  dianjurkan agar membentuk semacam forum kecil, tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah, di luar sekolahpun bisa dilakukan seperti penguyuban perkumpulan SD, SMP, SMA dan seterusnya," harapnya.

Kemudian lanjutnya,  diharapkan orangtua mempunyai kepedulian terhadap anak-anak termasuk  terhadap lingkungannya.

BACA JUGA

Ia juga mengajak para orangtua untuk  membicarakan jika ada persoalan termasuk persoalan mengapa anak didik itu dihukum. Selain itu, juga terkait  persoalan terutama program-program yang tidak bisa berjalan secara maksimal.

Ia mencontohkan, bila seorang anak didik  perlu peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, maka untuk mengakomodir itu telah tesedia lembaga kursus seperti yang terdapat di Pare atau di tempat lain. Kemudian terkait tidak tersedianya anggaran untuk kegitan tertentu agar diupayakan dengan dibicarakan bersama dengan para orangtua murid.

BACA JUGA

"Saya kira momentum ini cukup baik diawal tahun pelajaran 2016-2017 ini,  untuk membangun harmonisasi menghantarkan sebuah sistem antara sekolah dan stakeholder pendidikan sekolah dan keluarganya. Kemudian juga orang tua murid dan masyarakat sehingga dengan demikian,  Insya Allah nanti kalau seperti ini saya optimis sekolah ini akan menjadi lingkungan sekolah yang nyaman bagi anak-anak kita," ucapnya.

Ia juga akan terus berupaya  agar guru-guru ikut mendorong peningkatan kualitas pendidikan, sehingga  hasilnya  akan mendukung menjadi kabupaten layak anak. Apalagai sekolah ini merupakan sekolah terpadu yang terdiri SD,SMP dan SMA. (advertorial/humas8) 

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved