CSR Sektor Batubara di Kaltim Mencapai Rp 240 Miliar

belum ada indikasi CSR bisa membantu pengentasan kemiskinan di Kaltim

Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO/GEAFRY NECOLSEN
Kegiatan penambangan batubara di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. 

Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dana Coorporate Social Responsibility (CSR) dari sektor pertambangan batubara di Kaltim diperkirakan mencapai Rp 240 miliar per tahun.

Hal ini mengacu dari jumlah volume produksi emas hitam Kaltim yang mencapai 240 juta metrik ton per tahun. "Alokasi dana CSR untuk batubara itu sekitar Rp 500 sampai Rp 1.500 per metrik ton. Jadi kalau rata Rp 1.000 per metrik ton, maka setahun bisa ada Rp 240 miliar," ungkap Kabid Pertambangan Umum, Distamben Kaltim, Goenoeng Djoko Hadi.

baca juga : Provinsi Ini Kelebihan Produksi Batubara 40 Juta Metrik Ton

Namun, menurut Goenoeng, belum ada indikasi CSR bisa membantu pengentasan kemiskinan di Kaltim. 

"Banyak perusahaan yang ngasih uang saja ke masyarakat untuk mengamankan proses penambangan. Artinya, bantuan dari perusahaan lebih banyak bersifat charity saja. Bukan membina," kata Goenoeng.

Distamben, kata Goenoeng, berharap ada indikator yang sama di semua perusahaan terkait keberhasilan program CSR.

baca juga : Kejar Produksi, Tambang Batubara di Kaltim Jadi Bidikan Toba Bara

Alokasi dana CSR ini bisa terlihat saat perusahaan tambang mengajukan rencana kerja anggaran ke Distamben. "Jelas terlihat di rencana kerja itu berapa alokasi untuk CSR. Misal KPC Rp 60 miliar, Berau Coal Rp 30 miliar dan lainnya," tutur Goenoeng. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved