Siap-siap, Guru SMK Akan Diwajibkan Kuasai Minimal 2 Mata Pelajaran, Begini Skenarionya!

rencana itu juga digunakan untuk mengatasi masalah banyaknya guru yang kesulitan mendapatkan tunjangan profesi

Editor: Syaiful Syafar
net
Ilustrasi - Kegiatan praktik pelajar SMK 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kini tengah merevitalisasi peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam menyiapkan tenaga siap kerja di Indonesia.

Salah satu fokus Muhadjir adalah meningkatkan kompetensi guru SMK.

Bahkan ia berencana akan mewajibkan guru SMK menguasai minimal dua mata pelajaran, terutama mapel teknis yang berkaitan dengan keahlian yang harus dimiliki siswa SMK yang bersangkutan.

Baca: Wah, Tujuh Pemain Timnas Indonesia Masuk Radar Klub Negeri Jiran, Ini Kisaran Gajinya

Baca: Wow, Tampil Gemilang di SEA Games, Satria Tama Langsung Promosi ke Skuat Timnas Senior

Baca: Berawal Mabuk Obat Batuk, Remaja 13 Tahun Akhirnya Hamil Dua Bulan

Rencananya pada tahun 2017 ini akan ada 40 ribu yang disekolahkan agar menguasai mapel teknis.

"Masalahnya di SMK hanya 22 persen guru yang menguasai mapel teknis, sisanya mapel adaptif dan dasar. Mapel adaptif seperti matematikan, bahasa Indonesia, dan lain-lain. Dan mapel dasar seperti Pendidika Pancasila dan Kewarganegaraan dan lain-lain," ungkapnya di Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Mendikbud Muhadjir Effendy
Mendikbud Muhadjir Effendy (Kompas.com / Dani Prabowo)

Baca: Terlahir dari Ayah-Ibu Tunanetra, Kegigihan Gadis Ini Kuliah hingga Lulus Cumlaude Layak Ditiru

Baca: Kisah Pengirim Koran yang Jadi Korban Bom Atom Nagasaki, Lihatlah yang Terjadi pada Tubuhnya!

Baca: Jenazah Ditandu Pakai Sarung, Begini Keadaan Kepala Puskesmas yang Enggan Pinjamkan Ambulans

Muhadjir mengatakan saat ini sudah ada 12.740 guru mapel adaptif yang disekolahkan untuk menguasai mapel teknis di SMK.

Mendikbud juga mengatakan rencana itu juga digunakan untuk mengatasi masalah banyaknya guru yang kesulitan mendapatkan tunjangan profesi karena tidak memenuhi jam kerja 24 jam seminggu dan akan ditingkatkan menjadi 40 jam sehari.

"Karena mapel adaptif sedikit sekali alokasi waktunya maka banyak guru yang kesulitan meraih jam kerja minimal dan berimbas pada pendapatan tunjangan profesi. Semiga dengan menguasai minimal dua mapel itu bisa teratasi," terangnya.

Baca: Alamak! Dokter Ketahuan Makan Pakai Pembersih Telinga, tapi Alasan Dia Bikin Orang Terdiam

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved