Dibentak Tukang Ojek Pangkalan Saat Lari Pagi, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

Sandi sendiri tidak menjelaskan secara detail bentakan apa yang disampaikan pengendara tersebut.

Kompas
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berlari dari rumahnya di Jakarta Selatan ke Balai Kota DKI di Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017). (Dok. Humas Pemprov DKI ) 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada peristiwa cukup unik yang terjadi pada hari Jumat (3/11/2017) pagi tadi.

Kala itu, sang Wakil Gurbernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, tengah melakukan kegiatan lari pagi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sandi mengisahkan bahwa dirinya telah dibentak oleh seorang pengendara motor.

Menurutnya, pengendara tersebut adalah seorang pengemudi ojek pangkalan.

Sandi sendiri tidak menjelaskan secara detail bentakan apa yang disampaikan pengendara tersebut.

Dia hanya menggerakkan tangannya untuk menggambarkan bentakan yang diterima.

Sang Wakil Gurbernur menyebut bentakan itu sebagai bentuk penghinaan kepala negara.

Baca juga:

Baru Tertawa Eh Kemudian Menangis, Mengapa Mood Balita Gampang Berubah?

Ridwan Kamil Bakal Bentuk Boy Band, Netizen Samakan dengan Trio Ubur Ubur

Heboh, Akun Ini Sebut Ahok dan Glenn Fredly Sempat 'Jajal Kenikmatan' di Alexis, Begini Faktanya

Bukan 8 Gelas Per Hari, Ternyata Ini Aturan Minum Setiap Orang

Hati-hati Mengumpat di Depan Anak, Ini yang akan Terjadi dengan Emosinya

Tribunstyle melansir dari Kompas.com, "(Tukang ojek) mengeluarkan kata-kata, apa nih kata-kata ini?

Artiin sendiri, deh, bukan kurang sopan, (tetapi) itu penghinaan (kepada) kepala negara.

Kalau buat meme saja dihukum, kalau itu (membentak) enggak tahu hukumannya apa," ujar Sandi di Monas, Jakarta Pusat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017). (Kompas.com)

Belum diketahui maksud kepala negara dari pernyataan Sandi tersebut.

Sebab, Sandi merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang merupakan pimpinan sebuah provinsi atau daerah.

Kompas.com akan mengonfirmasi hal ini kepada Sandi.

Baca juga:

Asyik! Bandara Kalimarau Kini Jadi Tempat Rekreasi, Masyarakat Mau Masuk Silakan

Jurnalis Diajak Zumba hingga Selami Pool Selyca Mulia Hotel

Dua Pencuri Rumah dan Mes Dibekuk, Sempat Curi Ponsel Polisi sebelum Ditangkap

Kapolda Duet dengan Mahyunadi, Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim Belum Bisa Komentar

KPU Samarinda Seleksi 453 Calon PPS untuk Pilkada Gubernur Kaltim

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kiri) berlari menuju Balai Kota, di Jakarta, Jumat (20/10/2017). Pada hari keempat setelah pelantikan, Sandiaga Uno memulai kegiatan dengan berlari dari kediamannya di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, menuju Balai Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kiri) berlari menuju Balai Kota, di Jakarta, Jumat (20/10/2017). Pada hari keempat setelah pelantikan, Sandiaga Uno memulai kegiatan dengan berlari dari kediamannya di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, menuju Balai Kota. (Kompas)

Setiap Jumat, Sandi selalu berlari dari rumahnya menuju kantornya di Balai Kota.

Sama seperti yang dia lakukan hari ini.

Sandi berlari dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng Nomor 5, Jakarta Selatan, menuju Monas.

Dia berlari melewati Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, hingga Monas.

Setibanya di Monas, Sandi mengisahkan pengalamannya saat dibentak ojek pangkalan tadi.

Sandi mengaku dibentak karena mengingatkan ojek pangkalan yang melawan arah.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) berlari menuju Balai Kota, di Jakarta, Jumat (20/10/2017). Pada hari keempat setelah pelantikan, Sandiaga Uno memulai kegiatan dengan berlari dari kediamannya di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, menuju Balai Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) berlari menuju Balai Kota, di Jakarta, Jumat (20/10/2017). Pada hari keempat setelah pelantikan, Sandiaga Uno memulai kegiatan dengan berlari dari kediamannya di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, menuju Balai Kota. (Kompas)

"Namun, istilahnya lebih galak mereka (tukang ojek bilang) 'gue ojek, nih', padahal kami lagi lari dengan sopannya di trotoar yang sebetulnya bagus.

Jadi, itu bukan ojek online, tetapi ojek pangkalan yang melawan arah dan di atas trotoar," ucapnya.

Sandi mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu catatan yang akan dievaluasi dalam penataan kawasan Tanah Abang.

"Kayaknya hari ini sebelum finalisasi (konsep penataan Tanah Abang) saya mesti ada conversation sama yang mengelola ojek pangkalan di situ. Sebab, mereka itu juga salah satu yang mesti kami ajak bicara," kata Sandi. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved