Buat Agama Baru, Mantan Bos Google Sekaligus Ajukan Diri Jadi Pemimpin
agama baru itu bertujuan merealisasikan, menerima, dan memuja ketuhanan berdasarkan kecerdasan buatan
TRIBUNKALTIM.CO - Di kala masyarakat Indonesia kerap panas membahas isu agama, masalah serupa ternyata juga terjadi di Amerika Serikat.
Namun, permasalahan di Amerika berbeda dengan di Indonesia.
Beberapa masyarakat di negeri Paman Sam ini merasa galau karena agama yang dianutnya selama ini memiliki beberapa kekurangan.
Baca: Pembangunan Konstruksi CGV Cinema di Plaza Mulia Kembali Berlanjut
Untuk memenuhi kebutuhan batin itu, mereka mengambil keputusan yang terbilang cukup menarik perhatian.
Bukan berpindah ke agama lainnya, justru beberapa di antara mereka malah membentuk agamanya sendiri.
Hal inilah yang coba digagas oleh Anthony Levandowski, mantan eksekutif Google yang juga pernah bekerja untuk raksasa transportasi online Uber.
Melansir dari Wired, Levandowski baru-baru ini mencoba untuk memulai sebuah ajaran agama baru.
Levandowski membeberkan dasar pendirian agama itu beserta tujuannya.
Baca: Kepergok Manjat Rumah Warga Maling Ini Dihajar Tanpa Ampun, Lihat Tindakan Istrinya, Duh Kasian!

Dia mengatakan, agama baru itu bertujuan merealisasikan, menerima, dan memuja ketuhanan berdasarkan kecerdasan buatan (AI) lewat pengembangan perangkat keras dan lunak.
Agama ini sendiri bernama Way of the Future (WOTF).
Pengajuan agama WOTF untuk dilegalkan sendiri sudah resmi dilakukan sejak Mei lalu kepada Internal Revenue Service, Amerika Serikat.
Baca: Terjerat Narkoba, Lima PNS di Kabupaten Kutim Diberhentikan
Levandowski mengajukan diri sebagai pimpinan agama itu sekaligus CEO dari perusahaan non profit yang menjalankannya.