Begini Jawaban Wakil Ketua DPRD Balikpapan soal Penolakan Pengungsi Beraliran Syiah di Rudenim

"Saya konkrit kan, kapan ada waktu kita say hello interaksi dengan mereka, bagaimana perasaan kita kalau rumah kita dibombardir," katanya.

TRIBUN KALTIM / NALENDRO PRIAMBODO
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle (baju putih berdiri) saat mediasi warga bersama instansi terkait, buntut dari demonstrasi warga soal keributan yang ditimbulkan oleh pengungsi di Rudenim Balikpapan. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Puluhan warga di beberapa RT di Kelurahan Lamaru menuntut dua hal ke petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Balikpapan.

Dua tuntutan hampir dipastikan bakal dipenuhi, namun, ada satu uneg-uneg warga yang sedikit memicu perdebatan hangat, yakni penolakan jika kemudian hari ada pengungsi yang beraliran Syiah masuk, mereka lebih setuju pengungsi beraliran Sunni.

Penolakan itu, datang dari salah satu tokoh masyarakat, yang ikut dalam mediasi bersama, perwakilan Pemkot Balikpapan, Kepolisian, Kepala Rudenim, International Organization of Migration (IOM) yang mengurusi logistik imigran, dan Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, di Rudenim Balikapapan, Rabu (15/5/2018).

Mula-mula, pria berjanggut itu, menegaskan, penolakannya bukan karena persoalan SARA, namun, semata-mata karena ketakutan perbedaan aliran yang berpotensi gesekan antar warga, mengingat banyak warga Kota Balikpapan, dinggap dia beraliran Suni.

"Kalau bisa (pengungsi) yang dipindahkan kesini (Rudenim Balikpapan) yang Sunni saja, misal dari Somalia, Myanmar, ga usah juga ga apa,"kata pria tadi di hadapan semua perwakilan warga dan pejabat.

Selain itu, pria tadi khawatir, saat pengungsi asal Irak, Somalia, dan mayoritas berasal dari Afghanistan dengan perawakan jangkung, hidung mancung, putih dan dianggap tampan itu di biarkan keluar atau hidup dalam skema community house, bakal menimbulkan persoalan di kalangan kaum hawa.

"Takut (Perempuan) di mut'ah, kawin singkat,"ujarnya, Rabu (15/5/2018) jelang maghrib.

Baca juga:

Begini Keseruan Latihan Borneo FC Jelang Laga Melawan PSM Makassar

Tukang Pasang Wallpaper Nyambi Jual Sabu; Pelanggannya Banyak, Sehari Jual 10 Gram

Ini Dia Titik Pasar Ramadan di Samarinda, Ada yang Dikelola Pemkot dan Ada yang Tradisional

Baliho Paslon Dirusak, Ketua KPU Minta Paslon Jangan Terpancing

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, mengutarakan jawab menohok, pencari suaka tadi, terkunci selama 1-4 tahun Rudenim karena terdampar, gagal mencari suaka ke Australia dan negeri lain, karena di negara asal berperang.

Lanjut Sabaruddin, pengungsi tadi bukan penjahat, karenanya, sudah sepantasnya, kita semua memperlakukan mereka selayaknya saat kita mempedulikan pengungsi asal Palestina, Rohingya dan daerah konflik lainya, tanpa membedakan suku, agama ras, dan keyakinan lainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved