Kisah Hatf Saiful, Bocah Asal Indonesia Jadi Petarung ISIS dan Tewas saat Bertempur di Suriah
Hatf Saiful saat usianya 11 tahun, dia mengatakan kepada ayahnya bahwa dia ingin meninggalkan sekolah dan pergi ke Suriah
TRIBUNKALTIM.CO - Umumnya bocah berusia 11 tahun masih suka bermain dan sekolah, tapi tidak dengan Hatf Saiful Rasul.
Saat usianya 11 tahun, dia mengatakan kepada ayahnya bahwa dia ingin meninggalkan sekolah dan pergi ke Suriah untuk memperjuangkan Negara Islam.
Ayahnya adalah seorang militan Islam yang sudah dijatuhi pidana. Anak laki-laki tersebut mengunjungi ayahnya di penjara keamanan maksimum saat istirahat dari Ibnu Mas'ud, pesantrennya.
Hal itu dikatakan Syaiful Anam mengungkapkan dalam esai 12.000 kata tentang putra (Hatf Saiful Rasul) dan agamanya yang dipublikasikan secara online.
“Awalnya, saya tidak merespons dan menganggapnya hanya lelucon anak kecil.”
“Tetapi itu menjadi berbeda ketika Hatf menyatakan kesediaannya berulang kali.”
Hatf Saiful Rasul mengatakan kepada ayahnya beberapa teman dan guru dari Ibnu Mas'ud telah pergi untuk memperjuangkan Negara Islam dan menjadi syahid di sana,” tulis Syaiful Anam.
Baca: Posting soal Bom Surabaya Rekayasa, Pilot Garuda Indonesia Langsung Dinonaktifkan!
Anam setuju untuk membiarkan Hatf Saiful Rasul pergi.
Dia mencatat dalam esainya bahwa sekolah tersebut dikelola oleh ‘kawan yang berbagi ideologi kita’.
Hatf Saiful Rasul pergi ke Suriah bersama sekelompok kerabat pada 2015.
Dia bergabung dengan sekelompok pejuang Perancis.
Reuters berbicara dengan tiga pejabat kontra-terorisme di Indonesia yang mengonfirmasi bahwa anak laki-laki tersebut memang pergi ke Suriah.
Hatf Saiful Rasul adalah satu dari sekitar 12 orang dari pesantren Ibnu Mas'ud yang pergi ke Timur Tengah untuk memperjuangkan berdirinya negara Islam selama tahun 2013 dan 2016.
Sedikitnya 18 orang lain terkait sekolah itu telah dihukum atau ditangkap karena rencana dan serangan militan di Indonesia.
Baca: Link Live Streaming - Duel Sengit PSM Makassar vs Borneo FC, Malam Ini Pukul 21:30 Wita!
Termasuk tiga serangan paling mematikan di Tanah Air dalam 20 bulan terakhir.