Pengadilan Inggris untuk Pertama Kalinya Menghukum Perempuan Simpatisan ISIS di London
Untuk pertama kalinya, Pengadilan Inggeris menjatuhkan vonis hukuman bagi perempuan Inggeris terlibat teror ISIS.
TRIBUNKALTIM.CO, LONDON-- Dua perempuan anggota ISIS Inggris telah divonis dan dipenjarakan, karena terbukti merencanakan melakukan serangan menggunakan pisau di Westminster, dengan kedok pesta teh Mad Hatter.
Kedua perempuan itu masing-masing Rizlaine Boular, 22, dan ibunya, Mina Dich, 44, dari Vauxhall, London Selatan. Mereka mengaku bersalah, karena mempersiapkan aksi terorisme April 2019 lalu.
Dalam vonis itu Boular dipenjara seumur hidup pada hari Jumat (15/6) dengan minimal 16 tahun penjara, sementara Dich dipenjara selama enam tahun dan sembilan bulan, dengan lima tahun lagi lisensi perpanjangan hukuman, karena turut membantu perencanaan teror itu.

Baca: Janda Asal Israel Diduga Jadi Pelatih Pasukan ISIS, Ajari Racik Racun hingga Bom Bunuh Diri
Baca: Seram, ISIS Ternyata Rencanakan Serang Anak Pangeran William yang Lucu dan Menggemaskan Ini
Baca: Wakil Ketua MPR: Penemuan Senjata Bukti Pernyataan Hillary Clinton ISIS Dibuat Amerika Serikat
Teman Boular, Khawla Barghouthi, 21, mengaku gagal memperingatkan pihak berwenang atas rencana itu tetapi belum dijatuhi hukuman.
Rencana mereka digagalkan oleh tim gabungan pengawasan polisi anti-terorisme dan agen MI5, yang bertindak cepat mengikuti perkembangan online yang dioperasikan ISIS.

Baca: 5 Fakta Seputar IN, Mahasiswi yang Diduga Gabung ISIS dan Dideportasi dari Turki
Baca: Kisah Joanna Palani, Sniper Berparas Cantik yang Sudah Membunuh 100 Anggota ISIS
Baca: Kisah Hatf Saiful, Bocah Asal Indonesia Jadi Petarung ISIS dan Tewas saat Bertempur di Suriah
Adik Boular, Safaa Boular, 18 -- merupakan pemandu teror perempuan termuda Inggris-- akan dijatuhi hukuman di kemudian hari, setelah dia dinyatakan bersalah menyiapkan terorisme di Inggris dan Suriah.(huffingtonpost.co.uk/ps)