Jaang Ingatkan Pembangunan Rumah Ibadah di Religi Centre Dibebankan ke Masing-masing Agama
Rencana pendirian Religi Centre ini sendiri mulai didengungkan oleh Walikota Samarinda, Syaharie Jaang dalam kesempatan bulan Oktober 2017 lalu.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda akan membangun Religi Centre di Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang.
Rencana pendirian Religi Centre ini sendiri mulai didengungkan oleh Walikota Samarinda, Syaharie Jaang dalam sebuah kesempatan bulan Oktober 2017 lalu.
Rencananya, rumah-rumah ibadah dari masing-masing agama, yakni Mesjid, Gereja, Vihara, Pura, Klenteng akan dibangun di sebuah kompleks terpadu.
Selain ada rumah ibadah, di sekitar Religi Centre juga akan dibangun SMPN 38 Samarinda.
BREAKING NEWS - Warga Karawang di Samarinda Tewas, Diduga Akibat Petir yang Sambar Ponselnya
Pemkot Samarinda melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Samarinda sebenarnya telah menyiapkan lahan yang dibutuhkan seluas sekitar 6 hektare.
Hanya sayangnya, pembangunan Religi Centre ini belum kunjung bisa direalisasikan karena masalah ketiadaan anggaran.
Kurs Jual Dollar AS Tembus Rp 15.000 di Bank Mandiri, BCA, dan Bank CIMB
Pembagian lahan untuk masing-masing rumah ibadah juga sudah ditetapkan dalam Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor : 642/234/HK-KS/V/2017 tentang Penetapan Status Penggunaan/ Pemanfaatan Tanah Milik Pemerintah Kota Samarinda Kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk Kawasan Religi Centre dan Dinas Pendidikan Kota Samarinda Untuk SMP 38 Yang Berlokasi Di Kelurahan Lok Bahu.
Telanjur Rencanakan Liburan ke Luar Negeri tapi Rupiah Lagi Melemah? Ikuti 6 Tips Ini
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang dikonfirmasi seputar kelanjutan pembangunan Religi Centre di sela-sela tinjauannya di SMP 38 Samarinda, Rabu (5/9/2018) kembali mengingatkan bahwa pembangunan rumah-rumah ibadah dibebankan kepada masing-masing agama.
"Kalau pembangunannya kita serahkan kepada masing-masing agama," ujar Jaang. (*)