Tsunami Banten dan Lampung
Shelter Tsunami di Pandeglang, Dikorupsi hingga Warga Tak Pilih Jadi Tempat Evakuasi, Cek Videonya
Untuk berlindung dari bencana tsunami, pembangunan gedung shelter tsunami senilai Rp 18 miliar ini justru dikorupsi.
Shelter Tsunami di Pandeglang, Dikorupsi hingga Warga Tak Pilih Jadi Tempat Evakuasi, Cek Videonya
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah bangunan berwarna kusam berdiri di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Bangunan berwarna kuning pudar itu merupakan shelter tsunami.
Sebagai informasi, shelter tsunami tersebut merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat berlindung saat ada bencana tsunami ataupun gempa.
Kesal Pemberitahuan Salah, Ifan Seventeen : Buat Apa Ada BMKG
Namun, shelter tersebut sudah tidak berfungsi.
Bahkan, dilansir dari Kompas.com, papan penunjuk shelter tertutup lapak-lapak milik pedagang.
Kemungkinan besar, tak banyak yang tahu bahwa tempat itu didirikan untuk berlindung dari tsunami.
Penampakan bangunan juga tak meyakinkan untuk dijadikan tempat berlindung.
Warga sekitar bernama Ace mengatakan kepada Kompas.com bahwa dirinya malah takut untuk menyelamatkan diri ke Shelter Tsunami.
"Saya malah takut bangunannya tidak kokoh, takut gempa malah roboh, lagi pula belum pernah ada sosialisasi sebelumnya kalau ada tsunami harus mengungsi ke sini," kata Ace kepada Kompas.com.
Ace mengatakan, memang malam itu ada sejumlah warga menyelamatkan diri ke shelter saat air laut mulai naik, namun tidak banyak dan mayoritas adalah anak-anak muda yang bertenaga.
"Kalau orang tua ngos-ngosan mas, tangganya sangat curam dan licin, saya saja yang masih segar malas naik ke atas, pikirkanlah kalau orang tua, tidak sanggup," ujar dia.
Akses ramp tertutup material sehingga tak bisa berfungsi.
Sementara tangganya curam dan licin apalagi saat hujan.
Sebab, lantainya terbuat dari keramik.
Dinilai Gagal Dua Kali Beri Peringatan Dini, Presiden Diminta Rombak Pimpinan BMKG