DPRD Balikpapan Minta 10 Hari Kedepan Tidak Boleh Ada Antrean BBM di Semua SPBU di Balikpapan

DPRD Balikpapan Minta 10 Hari Kedepan Tidak Boleh Ada Antrean BBM di Semua SPBU di Balikpapan

Penulis: Siti Zubaidah |
TRIBUN KALTIM / SITI ZUBAIDAH
DPRD Balikpapan panggil Pertamina bahas masalah antrean BBM yang terjadi disepanjang SPBU di Balikpapan, Rabu (6/2/2019) 

DPRD Balikpapan Minta 10 Hari Kedepan Tidak Boleh Ada Antrean BBM di Semua SPBU di Balikpapan

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komisi III DPRD Balikpapan memanggil Pertamina, lantaran banyaknya aduan warga mengenai antrean BBM yang terjadi disepanjang SPBU yang ada di Kota Balikpapan.

Dalam pertemuan kali ini, para anggota Dewan geram, karena informasi yang ada, kuota untuk BBM solar di beberapa SPBU dikurangi. Jadwal pengisiannya pun khusus solar berubah, yang dulunya 24 jam, saat ini hanya beroperasi malam.

Itulah menjadi penyebab antrean BBM yang terjadi selama ini. Pasalnya, para truk dan kontainer yang mengisi BBM sudah mulai melakukan antrean pada sore hari. Hal ini terlihat dari berbagai SPBU yang menyediakan solar subsidi.

Mauliddin Anggota Komisi III mempertanyakan, mengapa harus malam hari mengisi solar. Menurutnya Pertamina harus tegas, jangan sampai ada korban, baru warga ribut. Contohnya di SPBU kawasan Kampung Baru, dimana truk sudah antre sejak sore. "Ini Kota Minyak, tapi ada antrean BBM. Di Jawa itu jarang ada antrean di SPBU. Bagaimana antrean ini sudah terjadi bertahun-tahun tidak ada perubahan," kata Mauliddin.

Baca: PWI Balikpapan Gelar Diskusi Publik Soal Fasilitas Publik Perumahan

Baca: Miri Buang Sabu di Kandang Ayam Sebelum Ketangkap Tim Opsnal Resnarkoba Polres Balikpapan

Ia menyampaikan, jangan sampai ada kesimpulan bahwa kuota dibatasi. Menurutnya, antrean BBM ini sangat memperhatinkan. Seharusnya Pertamina bisa menghadirkan manajemen yang berkompeten.

Menurutnya, persoalan antrean BBM panjang itu sudah terjadi dari dulu, sampai hari ini. Dan menurutnya, sudah seharusnya permasalahan yang ada diselesaikan dulu dan dicari apa penyebabnya. "Jangan sampai ada anak muda yang nabrak truk sedang antre BBM, baru semua ribut," kata Mauliddin.

Sementara Andi Arif Agung Ketua Pemimpin RDP mengatakan, antrean BBM ini merugikan Pertamina, dan masyarakat. Ia pun menyebut, jangan sampai ada kesimpulan adanya pembatasan dalam menkonsumsi solar untuk masyarakat Balikpapan.

Baca: Tim Jatanras Polda Kaltim Tangkap Dua Pelaku Begal setelah Diburu 4 Hari di Sulawesi Selatan

Baca: Direskrimum Polda Kaltim Kantongi Identitas Pelaku Begal Rp 600 Juta di Samarinda

Andi Arif menegaskan, persoalan antrean BBM bukan persoalan hari ini. Tapi persoalan yang sering terjadi Kota Balikpapan. "Dan dengan situasi ini kami sangat prihatin. Balikpapan dikenal masyarakat di Kaltim sebagai kota minyak. Bahkan sepak bolanya Persibanya Tim Minyak," kata Andi. Namun, saat berbicara konsumsi kebutuhan untuk BBM, baik solar, premium, sering terjadi antrean panjang di SPBU yang ada di Balikpapan. "Kami hanya ingin tahu persoalan sebenarnya, jangan sampai masyarakat punya asumsi lain. Ingat ini tahun politik jangan sampai situasi ini berkembang dan tambah tidak jelas," kata Andi.

DPRD Minta, pihak Pertamina dan Pemerintah untuk duduk satu meja. Membahas persoalan sebenarnya. Menurutna, perlu ada identifikasi persoalan yang terjadi soal kuota BBM. Jika perlu, tegasnya, harus ada ajakan untuk meminta tambahan kuota ke Pertamina Pusat. "Selama ini kita tidak tahu masalah sebenarnya, karena pertanyaannya masyarakat datang ke DPRD," ujarnya.

Baca: Dishub Balikpapan Pasang Pembatas dari Lampu Merah Karang Anyar untuk Mengurai Kemacetan

Baca: Bantu Mendistribusikan Logistik Bencana Sulteng, Lanud Dhomber Balikpapan Raih Penghargaan

Disampaikan Andi. Jika berbicara soal BBM terhambat akan menunculkan biaya tambahan, akhirnya ekonomi juga terhambat. Harga barang mahal. "Inilah yang akan dicarikan solusinya, bukan solusi situasional, melainkan permanen, sehingga kedepan tidak ada lagi seperti itu," kata Arif pada Tribun Kaltim.

Disampaikan Andi, seharusnya Pertamina punya riset, kajian mengenai kuota di Balikpapan. Ia pun meminta Pertamina dalam waktu dekat minimal 10 hari kedepan mengurai masalah antrean BBM ini. "Yang jelas dalam waktu dekat bisa mengurai antrean ini, nanti kita panggil semua untuk membahas mengenai ini," katanya. (*)

Baca: Dishub Balikpapan Siapkan Dua Shuttle Car untuk Tamu Pemkot saat Rapat Paripurna HUT Kota Balikpapan

Baca: Panitia HUT Balikpapan Ingin Pecahkan Rekor Muri Makan Mie Singkong 5 Ribu Porsi

Baca: KPU Balikpapan Jamin Tidak Ada Caleg Mantan Napi Koruptor di Balikpapan

Baca: Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Pesimistis Pembebasan Lahan Sungai Ampal Terealisasi di Tahun 2019

Baca: Pemkot Balikpapan Segel 200-an Kios Pedagang yang tidak Membayar Sewa hingga Bertahun-tahun

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved