Pilpres 2019

Kelelahan Mengawal Kotak Suara Anggota Polsek Cileunyi Bandung Saepudin Meninggal di RS Ujung Berung

Saepudin, Selasa (16/4/2019) sekitar pukul 23.00 WIB mengeluh lelah setelah mengawal kotak suara

Editor: Mathias Masan Ola
(Foto Humas Polda Jabar)
Bhabinkamtibmas Cilengkrang Polsek Cileunyi Aiptu M Saifudin 

TRIBUNKALTIM.CO, BANDUNG -Babinkamtibmas Cilengkrang  Polsek Cileunyi Aiptu M. Saepudin menghembuskan nafasnya di RS Ujung Berung Bandung, Rabu (17/4/2019), sekitar pukul 09.20 WIB, kemarin.

Saepudin meninggal kecapekan setelah sebelumnya bertugas mengawal kota suara.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya petugas kepolisian yang gugur setelah menunaikan tugasnya tersebut.

Sebelum meninggal, Saepudin sempat mengeluh sesak setelah melakukan tugasnya mengawal surat suara.

"Saepudin, Selasa (16/4/2019) sekitar pukul 23.00 WIB mengeluh lelah setelah mengawal kotak suara," kata Truno dalam keterangan tertulisnya Kamis (18/4/2019).

Saepudin kemudian beristirahat di Pospol Cilengkrang. Keesokan harinya pada Rabu (17/4/2019) sekitar pukul 08.00 WIB, Saepudin mengeluh dadanya sakit dan diantar oleh rekannya ke Rumah Sakit Ujung Berung.

Ia kemudian mendapat pertolongan pertama dari dokter.

"Akan tetapi sekitar pukul 09.20 WIB Aiptu M. Saepudin dinyatakan meninggal dunia," ucap Trunoyodo.

Kepolisian, khususnya Polda Jabar turut berduka atas gugurnya salah satu petugasnya tersebut.

"Kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya Aiptu M Saepudin yang sedang melaksanakan tugas, dan mendoakan semoga amal ibadah dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, terutama dalam mengamankan Pemilu 2019 diterima oleh Allah SWT," katanya berduka.

Terpisah, kisah duka penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019 juga terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur. 

Duka menyelimuti keluarga almarhum Dany Faturrahman (41), anggota KPPS TPS 03, Jalan Biawa yang meninggal dunia usai menjalankan tugasnya.

Sekitar pukul 12.00 Wita, jenazah dimakamkan diperistirahatan terakhirnya, di TPU Kenangan, jalan Sentosa.

Isak tangis mengiringi pemakaman.

Selain keluarga, kerabat, dan sesama anggota KPPS, turut hadir Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah dan Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat.

Bahkan, Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah tampak ikut serta dalam proses penguburan jenazah.

KPU Kaltim dan KPU Samarinda sangat berduka dengan meninggalnya korban.

"Pertama, kami ucapkan bela sungkawa kepada keluarga, yang bersangkutan meninggal setelah menyelesaikan tugasnya sebagai anggota KPPS," ucapnya, Kamis (18/4/2019).

Dia berharap, seluruh penyelanggara Pemilu 2019 untuk menjaga kesehatannya, pasalnya setelah ini masih ada tahapan rekapitulasi.

"Semua harus jaga kesehatannya.

Karena mereka yang bertugas ini lebih kerelawanan, mau membantu penyelenggaraan Pemilu, tapi kami semua ikhlas untuk negara ini," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolda Kaltim, Irjen Pol Priyo Widyanto yang datang ke rumah duka bersama jajaran pimpinan Polda Kaltim, Brimob dan Polresta Samarinda menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, korban memiliki riwayat sakit maag akut.

"Informasi dari keluarga, yang bersangkutan punya penyakit maag akut," jelasnya.

Namun demikian, faktor kelelahan selama bertugas di TPS diduga kuat jadi sebab korban menghembuskan nafas terakhir.

"Faktor kelelahan, karena frekuensi tugas yang cukup melelahkan, mulai pagi hingga subuh, pasti capek," pungkasnya.

Jenazah Dany Faturrahman (41) diangkat warga sekitar guna dishalatkan sebelum dimakamkan di TPU Kenanga, jalan Sentosa, Samarinda, Kamis (18/4/2019). Petugas KPPS ini meninggal dunia setelah menunaikan tugasnya.
Jenazah Dany Faturrahman (41) diangkat warga sekitar guna dishalatkan sebelum dimakamkan di TPU Kenanga, jalan Sentosa, Samarinda, Kamis (18/4/2019). Petugas KPPS ini meninggal dunia setelah menunaikan tugasnya. (tribunkaltim.co/christoper desmawangga)

Diberitakan sebelumnya, anggota KPPS yang meninggal bernama Dany Faturrahman (41), yang bertugas di TPS 03, jalan Biawan, Gang Semangat (10), RT 7, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda.

Dari informasi yang dihimpun, almarhum diketahui meninggal dunia, Kamis (18/4/2019) pagi tadi, setelah selesai menjalankan tugas di TPS.

Saat itu, korban tidak lagi bergerak, maupun bangun saat salah satu anaknya membangunkannya.

Bahkan, sebelum diketahui meninggal, korban sempat mengalami kejang.

"Anaknya bangunkan dia, tapi tidak bangun.

Anaknya itu membangunkan untuk minta diantarkan ke sekolah, setiap pagi kan memang dia yang antarkan anaknya," ucap Mulyadi (45), Linmas TPS 03.

"Meninggalnya di rumah, bukan di TPS," sambungnya.

Hijrah (34) yang juga anggota KPPS TPS 03 menjelaskan, selama di TPS korban bertugas menjaga kotak dan penghitungan surat suara.

"Dia jaga kotak dan perhitungan, saat bertugas fokus, dan agak tegang saya lihat," ucapnya.

Lanjut dia menjelaskan, petugas KPPS telah menyiapkan seluruh perlengkapan pemungutan suara sejak pukul 05.30 Wita, Rabu (17/4/2019), dan mulai pemungutan suara pukul 07.00 Wita.

Lalu, semua proses pemungutan, perhitungan sekitar pukul 04.30 Wita, Kamis (18/4/2019) dini hari.

"Pagi ketemu pagi, sebelum selesai semua yang bertugas di TPS standby, tidak ada yang pulang," jelasnya.

Masih Hijrah menjelaskan, selama bertugas di TPS, korban terlihat sehat, tidak mengeluh ada sakit maupun hal lainnya, hanya saja korban sempat berucap bahwa perutnya kembung.

"Tidak ada ngeluh capek, sehat-sehat saja, tidak ada kelihatan dia lemas, malah kerjanya bagus, disiplin dia ini," ungkapnya.

"Memang sempat bilang kalau perutnya kembung, itu saja. Tapi tidak mempengaruhi dia bertugas."

Dia mengaku, pada Pemilu 2019 ini memang berbeda dengan Pemilu sebelumnya, pasalnya jika biasanya hanya ada satu surat suara untuk satu pemilihan, tahun ini ada lima, Pilpres dan Pileg.

Banyaknya surat suara yang dihitung, ditambah dengan kendala lainnya, membuat petugas KPPS harus bekerja keras hingga dini hari.

"Memang ini tidak seperti Pemilu sebelumnya, ini banyak yang harus dipilih. Di TPS kami ada 153 DPT, kami menuntaskan tugas hingga subuh, baru semuanya bisa pulang," ungkapnya. (*)

Baca Juga : 

BREAKING NEWS - Seusai Bertugas Hingga Subuh, Petugas KPPS di Samarinda Meninggal Dunia

Data Dinas Kesehatan, Di Balikpapan, 16 Petugas Pemungutan Suara Tumbang Akibat Kelelahan

Dijanjikan Uang, Begini Pengakuan Ketua KPPS yang Diduga Terlibat Jual Beli Surat C6

Lembur hingga Pukul 02.00, Ketua KPPS di Balikpapan tak Kaget Kerja dari Pagi Ketemu Pagi Lagi

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Ribet, Anggota KPPS di Penajam Tembus Pagi dan tak Tidur

Likes dan Follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelelahan, Polisi di Bandung Meninggal Usai Kawal Kotak Suara"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved