Desa Tertinggal Ini Persembahkan 2 Kado Istimewa Buat Kukar
Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini masih berstatus sebagai desa tertinggal.
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM. CO, TENGGARONG - Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini masih berstatus sebagai desa tertinggal.
Kondisi ini tidak membuat perangkat desa.dan warganya menjadi minder.
Bahkan terus berinovasi membangun desa agar kampung mereka dikenal dengan prestasinya yang membanggakan.
Pada Agustus ini, desa tanpa daratan ini menorehkan 2 prestasi bergengsi. Tim penilai dari Kemendagri dan Kemensetneg baru saja menetapkan Muara Enggelam sebagai salah satu dari 10 pemenang dalam Festival Gapura Cinta Negeri kategori umun.
Desa pelosok di Kukar ini menyisihkan ribuan partisipan dari seluruh nusantara. Muara Enggelam berhak atas hadiah uang tunai senilai Rp 50 juta.

"Penganugerahan penghargaan untuk 10 pemenang Festival Gapura Cinta Negeri akan diundang ke Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Rencananya, hadiah diserahkan langsung Presiden Jokowi," ujar Ramsyah, Ketua BUMDes Bersinar Desaku Muara Enggelam, Senin (26/8/2019).
Prestasi lainnya, BUMDes Bersinar Desaku di Desa Muara Enggelam, menyabet juara pertama BUMDes terbaik se-Kaltim untuk kategori inovasi.
BUMDes Bersinar Desaku berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp 7 juta dan piagam penghargaan.

"Hari ini saya memenuhi undangan untuk menerima langsung hadiah BUMDes terbaik se-Kaltim dari Gubernur Isran Noor," tuturnya.
BUMDes Bersinar Desaku bersaing ketat dengan BUMDes Wahana Karya Sejahtera, Desa Jemparing, Kecamatan Long Ikis,
Paser dan BUMDes Kemang, Desa Juaq Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kubar yang meraih juara 2 dan 3. Atas prestasinya ini,
BUMDes Bersinar Desaku bakal mewakili Kaltim dalam ajang Festival BUMDes Nusantara 2019 mendatang.
Saat ini BUMDes Bersinar Desaku memiliki unit-unit usaha seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal, air bersih isi ulang, pasar desa, rumah walet, molding dan TV kabel.
Ramsyah mengemukakan, dari pengelolaan BUMDes dengan 6 unit usaha mulai Maret 2015 hingga Juni 2019 diperoleh penghasilan kotor senilai Rp 947 juta.