KPK

Tiga Jenderal Polisi Mendaftarkan Diri Jadi Calon Pimpinan KPK

Tiga orang berlatarbelakang kepolisian turut mendaftarkan diri dan meramaikan bursa calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Dari kiri ke kanan Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrachman Ruki bersama Ketua Pansel KPK Destry Damayanti, Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana, dan Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi menggelar konferensi pers bersama di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/6/2015). Pansel KPK berkonsultasi pada Pimpinan KPK terkait kriteria sosok calon pimpinan yang akan diseleksi. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Tiga orang berlatarbelakang kepolisian turut mendaftarkan diri dan meramaikan bursa calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dua orang perwira tinggi Polri yakni Irjen Yotje Mende dan Irjen Syahrul Mamma, serta seorang purnawirawan polisi Irjen (Purn) Benny Mamoto.

"Tiga ini putra terbaik Bhayangkara," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di kompleks Mabes Polri pada Senin (15/6/2015).

Anton menyebutkan, pendaftaran ketiga orang itu bukan atas dorongan institusi, melainkan kehendak pribadi. Ketiganya telah memberitahukan keinginannya menjadi calon pimpinan KPK kepada pimpinan Polri, Jenderal Badrodin Haiti dan Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

"Kalau dua perwira tinggi, ya wajib memberi tahu ya. Kalau Pak Benny menghadap untuk sekadar memenuhi etika saja," ujar Anton.

Rekam jejak ketiganya dinilai Anton sangat baik. Salah satu indikatornya adalah jabatan ketiga orang itu sebagai bintang dua. Menurut Anton, seluruh personel Polri yang mendapat pangkat bintang merupakan personel yang telah teruji kapabilitasnya.

Baca: Ini Kota-kota yang akan Disambangi Pansel KPK

"Lagi pula tiga nama ini adalah pakar di bidang reserse. Komitmen, konsisten dan mental yang dimiliki mereka tidak perlu diragukan," ujar dia.

Yotje hingga saat ini masih menjabat sebagai Kepala Polda Papua. Sebelum mengemban jabatan itu, perwira kepolisian angkatan tahun 1981 dan pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Wilayah Surakarta tersebut, menjabat sebagai Kepala Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol).

Sementara, Syahrul, saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi dan Keamanan Nasional di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

Akpol angkatan 1983 itu pernah menjabat sebagai Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Kepala Divisi Hukum Polri. Ada pun, Benny adalah pensiunan Polri dengan pangkat terakhir Irjen. Benny mengakhiri karier di Polri sebagai Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Negara (BNN). Ia punya banyak pengalaman sebagai penyelidik dan penyidik perkara-perkara internasional, baik narkotika, perkara perbankan hingga terorisme.

Anton mengatakan, tiga nama tersebut masih akan bertambah lagi. Namun, dia tidak dapat memastikan siapa lagi perwira polisi yang akan mendaftarkan diri.

Bukan titipan Badrodin atau Budi Gunawan

Anton menegaskan, Yotje, Syahrul dan Benny tidak pernah sekali pun berada satu satuan kerja dengan Badrodin atau pun Budi Gunawan. Oleh karena itu, kata dia, tak perlu ada kekhawatiran bahwa mereka titipan Polri di KPK.

"Tidak, tidak pernah satu atap persis dengan Pak Badrodin atau Pak Budi Gunawan," ujar Anton.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved